Senin, 30 Januari 2012

I’m Single and Very Happy


Selasa, 31 Januari 2012
Bacaan Alkitab: 1 Korintus 7:25-29
Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri;” (1 Kor 7:29)


I’m Single and Very Happy


Saya teringat akan salah seorang teman wanita saya. Saat ini ia berusia lebih dari 30 tahun dan belum menikah. Saya tidak tahu persis apa alasan ia belum menikah juga, apakah karena fokus pada pekerjaannya, ataukah memang belum menemukan jodoh yang diinginkannya. Tapi satu hal yang saya dapat menceritakan adalah bahwa ia sungguh menikmati hidup melajangnya dan mengisi waktunya dengan melayani Tuhan secara luar biasa. Ia melayani Tuhan sebagai choir, singer, dan banyak pelayanan lainnya. Saya dapat mengatakan satu hal tentang diri teman saya itu, yaitu bahwa ia telah mengisi hidupnya dengan melakukan hal-hal yang berguna dengan melayani Tuhan.

Saya rasa hal seperti inilah yang ada dalam pikiran Paulus ketika ia menulis surat kepada jemaat di Korintus ini. Memang Paulus dengan tegas mengatakan bahwa apa yang ia tulis terkait sikap yang harus diambil oleh para gadis adalah merupakan pendapatnya sendiri, bukan perintah dari Tuhan ( ay. 25). Tetapi kita pun tetap harus menghormati ajaran Paulus tersebut sebagai kata-kata yang diilhamkan Tuhan kepada Paulus. Paulus mengungkapkan pendapatnya mengingat waktu yang darurat yang akan terjadi dan dialami manusia. Intinya, Paulus mengharapkan agar setiap orang percaya berada tetap dalam keadaannya (ay. 26). Keadaan yang dimaksud Paulus di sini terutama adalah kondisi orang percaya, apakah masih melajang atau sudah menikah. Paulus menekankan bahwa bagi orang percaya yang masih melajang, hendaknya tidak mencari pasangan. Sedangkan bagi orang percaya yang sudah menikah, apapun iman dari pasangannya, hendaknya tidak mengusahakan perceraian (ay. 27).

Memang apa yang disampaikan Paulus terkesan kejam. Karena jika seluruh orang percaya yang belum menikah tidak mencari pasangan maka tidak akan ada keluarga Kristen yang terbentuk. Tetapi tentu saja kita harus mencari tahu konteks dari maksud tulisan Paulus tersebut. Paulus mengatakan demikian adalah karena Paulus ingin bahwa orang hidup dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah (1 Kor 7:17). Artinya adalah bahwa dengan hidup dalam keadaan ketika orang tersebut mengenal Tuhan, ia akan memfokuskan diri untuk hidup bagi Tuhan. Orang yang melajang tentunya mendapatkan banyak keuntungan yaitu memiliki lebih banyak waktu untuk melayani Tuhan, berbeda dengan orang yang telah menikah yang akan lebih memfokuskan waktu dan perhatiannya kepada isteri dan keluarganya (1 Kor 7:34).

Namun demikian, Paulus kembali menegaskan bahwa pilihan apapun yang diambil orang percaya, baik kawin ataupun tidak kawin, tidak salah di hadapan Tuhan sepanjang dilakukan dengan dasar yang jelas. Paulus dengan tegas mengatakan bahwa orang yang kawin pun tidak berdosa di hadapan Tuhan, apalagi orang yang tidak kawin (ay. 28). Yang menjadi masalah adalah waktu yang semakin singkat. Waktu yang dimaksud tentunya adalah waktu kedatangan Tuhan yang kedua kali. Paulus menginginkan agar orang percaya yang telah menikah pun harus memiliki sikap dan perilaku seperti orang-orang yang tidak menikah (ay. 29). Dengan demikian, setiap orang percaya dapat memfokuskan diri untuk menyenangkan hati Tuhan dan siap sedia menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali.

Mungkin ada beberapa di antara kita yang belum menikah. Tidak menjadi masalah jika kita belum menikah. Tidak menjadi masalah pula jika kita ternyata telah menikah. Masalahnya adalah apakah kita dapat menyiapkan diri kita untuk menyenangkan hati Tuhan? Menikah atau tidak menikah, yang penting prinsip kita adalah melakukan yang terbaik seperti melakukan untuk Tuhan (Kol 3:23). Jikalaupun ada di antara kita yang belum menikah, barangkali hal  tersebut terjadi karena Tuhan masih ingin kita melayani Tuhan dengan sepenuh waktu kita, karena jika kita telah menikah nanti, waktu kita akan tersita untuk keluarga kita. Nikmatilah waktu lajang kita, sehingga kita pun bisa berkata “I’m single and very happy, and I’m serving the Lord with my single time”.


Bacaan Alkitab: 1 Korintus 7:25-29
7:25 Sekarang tentang para gadis. Untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercayai karena rahmat yang diterimanya dari Allah.
7:26 Aku berpendapat, bahwa, mengingat waktu darurat sekarang, adalah baik bagi manusia untuk tetap dalam keadaannya.
7:27 Adakah engkau terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mengusahakan perceraian! Adakah engkau tidak terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mencari seorang!
7:28 Tetapi, kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani dan aku mau menghindarkan kamu dari kesusahan itu.
7:29 Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri;


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.