Sabtu, 7
Januari 2012
Bacaan
Alkitab: Amos 2:6-8
“Beginilah
firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Israel, bahkan empat, Aku tidak
akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka menjual orang benar
karena uang dan orang miskin karena sepasang kasut;” (Am 2:6)
Perbuatan Jahat Bangsa Israel yang Dibenci Tuhan
Beberapa waktu yang lalu, Indonesia sedang dihebohkan dengan pemberitaan
tentang sidang terhadap seorang anak remaja yang dituduh mencuri sepasang
sandal milik seorang Polisi di kota Palu. Karena saya tidak tahu
permasalahannya dengan pasti, saya tidak berada dalam posisi untuk menyatakan siapa
yang salah. Tetapi yang menjadi perhatian saya adalah mengapa orang yang
mencuri sandal saja sampai harus dilaporkan ke dalam persidangan tetapi orang
yang korupsi hingga miliaran rupiah saja masih dapat hidup dengan tenang di
negara ini.
Sekitar 2500 tahun yang lalu, nabi Amos pun telah menyampaikan Firman Tuhan
yang menyatakan hukuman Allah atas bangsa Israel. Alkitab mengatakan bahwa
Tuhan menghukum bangsa Israel karena tiga bahkan empat perbuatan jahat mereka,
yaitu:
Pertama, bangsa Israel menjual orang benar karena uang dan menjual orang
miskin hanya karena sepasang kasut (ay. 6b). Keadilan diputarbalikkan,
orang-orang yang benar dihukum karena adanya orang-orang jahat yang memiliki
uang. Mereka yang melanggar hukum tetapi memiliki uang dapat membeli hukum,
sementara orang-orang yang benar namun tidak memiliki uang justru ditindas.
Orang-orang miskin dihukum hanya karena mencuri sepasang kasut, sementara
orang-orang kaya yang korupsi justru bebas dengan enaknya. Hal ini terlihat
misalnya ketika Ahab membunuh Nabot dengan menuduhnya mengucapkan hujat kepada
Allah, padahal itu semua dilakukan karena Ahab menginginkan kebun anggur milik
Nabot (1 Raj 21:1-29).
Kedua, bangsa Israel menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan
membelokkan jalan orang sengsara (ay. 7a). Orang yang berkuasa menginjak-injak
orang yang lemah. Para pemimpin bukannya berpikir untuk menyejahterakan rakyat,
tetapi justru menganggap rakyat sebagai sapi perah. Mereka tidak membela rakyat
tetapi justru menindas rakyat. Orang-orang yang sudah hidup susah dan sengsara
tidak mereka tolong tetapi justru semakin dibelokkan dari jalan yang
seharusnya.
Ketiga, bangsa Israel melanggar kekudusan nama Tuhan, dengan cara melakukan
perbuatan-perbuatan dursila (ay. 7b). Tuhan sendiri telah memilih bangsa Israel
sebagai bangsa yang dikuduskan dari bangsa-bangsa lainnya. Tetapi seringkali
bangsa Israel melanggar kekudusan nama Tuhan. Mereka sering meninggalkan Tuhan
dan menyembah dewa-dewa lainnya. Itulah sebabnya akhirnya Tuhan membiarkan
kerajaan Israel dihancurkan oleh bangsa Asyur sebagai hukuman atas dosa-dosa
mereka (2 Raj 17:7-23).
Keempat, bangsa Israel melakukan ibadah di atas ketidakadilan yang terjadi,
mereka merebahkan diri di samping mezbah di atas pakaian gadaian orang dan
minum anggur dari orang-orang yang kena denda di rumah Allah (ay. 8). Hal ini
menunjukkan bagaimana para imam yang seharusnya menyatakan kebenaran Firman
Tuhan justru ikut-ikutan arus yang salah. Mereka tidur di samping mezbah dengan
alas pakaian orang lain yang digadaikan. Para imam yang seharusnya membela
orang-orang miskin justru bersenang-senang di atas penderitaan orang lain.
Mereka bersenang-senang dengan minum anggur dari denda-denda yang dipungut dari
umatnya. Mereka membuat peraturan-peraturan yang memberatkan orang-orang lain,
tetapi mereka justru bersenang-senang atas denda-denda dari peraturan yang
mereka tetapkan sendiri. Mereka memutarbalikkan Firman Tuhan untuk kesenangan
mereka sendiri, padahal apa yang mereka lakukan sungguh jahat di mata Tuhan.
Ketika kita melihat perbuatan-perbuatan bangsa Israel yang dibenci Tuhan,
bukankah kondisi tersebut hampir sama dengan apa yang terjadi di negeri kita
tercinta, Indonesia? Keadilan diputarbalikkan, uang dapat membeli hukum, rakyat
sengsara dibiarkan dan justru semakin ditindas, para pemimpin sibuk memikirkan
jabatannya, dan seterusnya. Apa yang harus kita lakukan sebagai orang percaya
di negeri ini? Yang pertama, kita perlu berdoa kepada Tuhan, meminta ampun atas
segala dosa yang diperbuat oleh bangsa kita dan meminta Tuhan memulihkan bangsa
kita (2 Taw 7:14). Kedua, kita sebagai umat Tuhan perlu memiliki sikap yang
berani tampil beda dari orang-orang lain. Kita perlu tampil sebagai garam dan
terang, yang menyuarakan dan melakukan kebenaran Firman Tuhan dalam kehidupan
kita (Mat 5:13-16). Minimal dua hal tersebut harus kita lakukan sebagai anak-anak
Tuhan di tengah dunia ini. Sudahkah kita melakukan bagian kita?
Bacaan
Alkitab: Amos 2:6-8
2:6 Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Israel,
bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka
menjual orang benar karena uang dan orang miskin karena sepasang kasut;
2:7 mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan
jalan orang sengsara; anak dan ayah pergi menjamah seorang perempuan muda,
sehingga melanggar kekudusan nama-Ku;
2:8 mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah di atas pakaian gadaian
orang, dan minum anggur orang-orang yang kena denda di rumah Allah mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.