Sabtu, 14
Januari 2012
Bacaan
Alkitab: Yesaya 30:1-5
“Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah
firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang
memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa
mereka bertambah-tambah” (Yes 30:1)
Tuhanlah Penolong Satu-satunya
Latar belakang ketika kitab Yesaya ini ditulis adalah ketika bangsa Yehuda
sedang mengalami situasi politik yang cukup pelik. Saat itu akibat dari
dosa-dosa yang diperbuat bangsa Yehuda, Tuhan sedang menghukum bangsa Yehuda
lewat tangan raja Babel. Saat itu kerajaan Babel atau Babilonia sedang kuat-kuatnya,
sehingga merupakan ancaman bagi seluruh bangsa yang ada di Timur Tengah,
termasuk bangsa Yehuda. Banyak raja-raja bangsa Yehuda yang tidak mencari Tuhan
pada posisi seperti ini, tetapi mereka menggunakan logika mereka yaitu berlindung
dan mengandalkan raja lain yang memiliki kekuatan setara. Saat itu banyak bangsa
termasuk bangsa Yehuda yang mencoba mencari pertolongan ke Mesir, karena
dianggap bahwa pada saat itu kekuatan bangsa Mesir dapat mengimbangi kekuatan
bangsa Babel.
Tetapi dalam bacaan Alkitab kita hari ini, Tuhan melalui nabi Yesaya
menegor dengan keras apa yang dilakukan oleh bangsa Yehuda tersebut. Tuhan tidak
mau bangsa Yehuda keluar dari rancangan yang telah disusun oleh Tuhan. Dalam
sudut pandang Tuhan, jelas Tuhan akan menghukum bangsa Yehuda dengan membuang
ke Babel selama sekian tahun dan selanjutnya akan memulihkan keadaan bangsa
Yehuda. Tapi ketika ada sejumlah orang dari bangsa Yehuda yang mengandalkan
Mesir, bahkan menjalin persekutuan dengan bangsa Mesir, Tuhan secara
terang-terangan menunjukkan ketidaksetujuanNya. Berdasarkan bacaan kita, ada
beberapa hal yang membuat Tuhan marah akan tindakan bangsa Yehuda, yaitu:
Pertama, bangsa Yehuda memberontak dengan melaksanakan rencana mereka
sendiri, dan bukan mencari apa kehendak Tuhan (ay. 1a). Orang-orang yang lebih
mengandalkan diri sendiri dan tidak mau mencari dan melaksanakan apa yang Tuhan
kehendaki, sama saja dengan orang-orang yang tinggi hati, yang merasa bahwa
mereka mampu melakukan apapun tanpa penyertaan Tuhan. Firman Tuhan berkata
bahwa “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan
kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan” (Yer 17:5).
Mereka tidak sadar bahwa apa yang lakukan itu bukanlah rencana Tuhan, padahal
rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,
untuk memberikan kepada mereka hari depan yang penuh harapan (Yer 29:11).
Kedua, bangsa Yehuda menjalin suatu persekutuan dengan bangsa-bangsa yang
tidak mengenal Tuhan (ay. 1b). Sejak awal Tuhan selalu meminta bangsa Israel
dan bangsa Yehuda untuk tidak menjalin hubungan dengan bangsa-bangsa lain yang
tidak mengenal Tuhan. Tuhan melarang bangsa Israel dan Yehuda untuk saling
kawin mengawinkan dengan bangsa-bangsa di luar mereka. Bagaimana mungkin di
saat sulit bangsa Yehuda justru menjalin persekutuan dengan bangsa Mesir yang
tidak mengenal Tuhan? Bukankah itu adalah hal yang jahat di mata Tuhan?
Ketiga, bangsa Yehuda melakukan segala sesuatunya tanpa meminta keputusan
Tuhan (ay. 2). Seringkali ini juga kita lakukan, yaitu dalam kondisi yang
genting, kita justru tidak mau sabar dan mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada
Tuhan tentang apa yang harus kita lakukan. Kita harus belajar dari tokoh-tokoh
Alkitab yang selalu bertanya kepada Tuhan sebelum melakukan segala sesuatunya,
bahkan dalam keadaan genting sekalipun.
Akibat dari tidak mengandalkan Tuhan sebagai penolong kita sungguh
menakutkan. Bangsa Yehuda yang lebih mengandalkan bangsa Mesir ternyata justru
mendapat malu dan noda ketika mereka bergantung kepada Mesir. Alkitab dan juga
sejarah membuktikan bahwa bangsa Mesir tidak dapat menjadi penolong bagi bangsa
Yehuda. Beberapa tahun kemudian, bangsa Babel akhirnya mengalahkan bangsa
Yehuda dan membawa penduduknya ke Babel. Hal tersebut terjadi karena bangsa
Yehuda tidak mau mencari Tuhan dan justru mengandalkan orang lain. Bagaimana
dengan kita, sudahkah kita mencari Tuhan pada saat-saat tersulit kita?
Bacaan
Alkitab: Yesaya 30:1-5
30:1 Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang
melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu
persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka
bertambah-tambah,
30:2 yang berangkat ke Mesir dengan tidak meminta keputusan-Ku, untuk
berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah naungan Mesir.
30:3 Tetapi perlindungan Firaun akan memalukan kamu, dan perteduhan di
bawah naungan Mesir akan menodai kamu.
30:4 Sebab sekalipun pembesar-pembesar Yerusalem sudah ada di Zoan, dan
utusan-utusannya sudah sampai ke Hanes,
30:5 sekaliannya akan mendapat malu karena bangsa itu tidak dapat memberi
faedah kepada mereka, dan tidak dapat memberi pertolongan atau faedah;
melainkan hanya memalukan, bahkan mengaibkan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.