Selasa, 17 Januari 2012

Tuhanlah Penolong Satu-satunya


Sabtu, 14 Januari 2012
Bacaan Alkitab: Yesaya 30:1-5
Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah” (Yes 30:1)


Tuhanlah Penolong Satu-satunya


Latar belakang ketika kitab Yesaya ini ditulis adalah ketika bangsa Yehuda sedang mengalami situasi politik yang cukup pelik. Saat itu akibat dari dosa-dosa yang diperbuat bangsa Yehuda, Tuhan sedang menghukum bangsa Yehuda lewat tangan raja Babel. Saat itu kerajaan Babel atau Babilonia sedang kuat-kuatnya, sehingga merupakan ancaman bagi seluruh bangsa yang ada di Timur Tengah, termasuk bangsa Yehuda. Banyak raja-raja bangsa Yehuda yang tidak mencari Tuhan pada posisi seperti ini, tetapi mereka menggunakan logika mereka yaitu berlindung dan mengandalkan raja lain yang memiliki kekuatan setara. Saat itu banyak bangsa termasuk bangsa Yehuda yang mencoba mencari pertolongan ke Mesir, karena dianggap bahwa pada saat itu kekuatan bangsa Mesir dapat mengimbangi kekuatan bangsa Babel.

Tetapi dalam bacaan Alkitab kita hari ini, Tuhan melalui nabi Yesaya menegor dengan keras apa yang dilakukan oleh bangsa Yehuda tersebut. Tuhan tidak mau bangsa Yehuda keluar dari rancangan yang telah disusun oleh Tuhan. Dalam sudut pandang Tuhan, jelas Tuhan akan menghukum bangsa Yehuda dengan membuang ke Babel selama sekian tahun dan selanjutnya akan memulihkan keadaan bangsa Yehuda. Tapi ketika ada sejumlah orang dari bangsa Yehuda yang mengandalkan Mesir, bahkan menjalin persekutuan dengan bangsa Mesir, Tuhan secara terang-terangan menunjukkan ketidaksetujuanNya. Berdasarkan bacaan kita, ada beberapa hal yang membuat Tuhan marah akan tindakan bangsa Yehuda, yaitu:

Pertama, bangsa Yehuda memberontak dengan melaksanakan rencana mereka sendiri, dan bukan mencari apa kehendak Tuhan (ay. 1a). Orang-orang yang lebih mengandalkan diri sendiri dan tidak mau mencari dan melaksanakan apa yang Tuhan kehendaki, sama saja dengan orang-orang yang tinggi hati, yang merasa bahwa mereka mampu melakukan apapun tanpa penyertaan Tuhan. Firman Tuhan berkata bahwa “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan” (Yer 17:5). Mereka tidak sadar bahwa apa yang lakukan itu bukanlah rencana Tuhan, padahal rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepada mereka hari depan yang penuh harapan (Yer 29:11).

Kedua, bangsa Yehuda menjalin suatu persekutuan dengan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan (ay. 1b). Sejak awal Tuhan selalu meminta bangsa Israel dan bangsa Yehuda untuk tidak menjalin hubungan dengan bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Tuhan. Tuhan melarang bangsa Israel dan Yehuda untuk saling kawin mengawinkan dengan bangsa-bangsa di luar mereka. Bagaimana mungkin di saat sulit bangsa Yehuda justru menjalin persekutuan dengan bangsa Mesir yang tidak mengenal Tuhan? Bukankah itu adalah hal yang jahat di mata Tuhan?

Ketiga, bangsa Yehuda melakukan segala sesuatunya tanpa meminta keputusan Tuhan (ay. 2). Seringkali ini juga kita lakukan, yaitu dalam kondisi yang genting, kita justru tidak mau sabar dan mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada Tuhan tentang apa yang harus kita lakukan. Kita harus belajar dari tokoh-tokoh Alkitab yang selalu bertanya kepada Tuhan sebelum melakukan segala sesuatunya, bahkan dalam keadaan genting sekalipun.

Akibat dari tidak mengandalkan Tuhan sebagai penolong kita sungguh menakutkan. Bangsa Yehuda yang lebih mengandalkan bangsa Mesir ternyata justru mendapat malu dan noda ketika mereka bergantung kepada Mesir. Alkitab dan juga sejarah membuktikan bahwa bangsa Mesir tidak dapat menjadi penolong bagi bangsa Yehuda. Beberapa tahun kemudian, bangsa Babel akhirnya mengalahkan bangsa Yehuda dan membawa penduduknya ke Babel. Hal tersebut terjadi karena bangsa Yehuda tidak mau mencari Tuhan dan justru mengandalkan orang lain. Bagaimana dengan kita, sudahkah kita mencari Tuhan pada saat-saat tersulit kita?


Bacaan Alkitab: Yesaya 30:1-5
30:1 Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah,
30:2 yang berangkat ke Mesir dengan tidak meminta keputusan-Ku, untuk berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah naungan Mesir.
30:3 Tetapi perlindungan Firaun akan memalukan kamu, dan perteduhan di bawah naungan Mesir akan menodai kamu.
30:4 Sebab sekalipun pembesar-pembesar Yerusalem sudah ada di Zoan, dan utusan-utusannya sudah sampai ke Hanes,
30:5 sekaliannya akan mendapat malu karena bangsa itu tidak dapat memberi faedah kepada mereka, dan tidak dapat memberi pertolongan atau faedah; melainkan hanya memalukan, bahkan mengaibkan mereka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.