Minggu, 1 Januari
2012
Bacaan
Alkitab: Kejadian 1:1-5
“Allah
melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.” (Kej
1:4)
Awal yang Baik
Kita seharusnya bersyukur bahwa hari pertama di tahun 2012 ini jatuh di
hari minggu. Ini artinya kita dapat beribadah kepada Tuhan dalam ibadah di
Gereja pada hari pertama di tahun ini. Saya sungguh bersyukur bahwa kita dapat
mengawali tahun ini dan menyerahkannya ke dalam tangan Tuhan. Bandingkan dengan
apa yang kita lakukan setiap hari sebelum berangkat kerja, kita pasti
menyerahkan seluruh hari yang akan kita jalani ke dalam tangan Tuhan, demikian
juga pada tahun ini kita bersyukur bahwa di awal tahun, kita dapat menyerahkan
seluruh tahun yang akan kita jalani ke dalam tangan Tuhan.
Jika kita melihat bagaimana kisah penciptaan langit dan bumi oleh Tuhan,
kita dapat melihat sesuatu yang menarik dalam kisah penciptaan itu. Jika kita
memposisikan diri kita sebagai Tuhan, kira-kira apa yang pertama kali kita
ciptakan? Bumi, matahari, bintang-bintang, atau alam semesta? Ya sebagian besar
di antara kita pasti akan menciptakan benda-benda di atas, tetapi tidak dengan
Tuhan. Dikatakan bahwa ketika Allah menciptakan langit dan bumi (ay. 1),
awalnya bumi belum berbentuk dan kosong (ay. 2). Kemudian Allah menciptakan hal
yang pertama kali melalui Firman Allah, “Jadilah terang”. Ya, terang adalah hal
pertama yang diciptakan oleh Tuhan Allah. Agak aneh memang ketika Allah
menciptakan terang, namun sebenarnya benda-benda penerang di langit seperti
matahari, bulan, dan bintang-bintang diciptakan pada hari keempat (Kej 1:16
& 19). Walaupun banyak penafsiran tentang hal ini, tetapi menurut saya hal
ini berarti bahwa terang itu adalah terang ilahi yang tercipta jauh sebelum
terciptanya matahari, bulan, dan bintang. Artinya adalah bahwa terciptanya
terang itu akan menjadi dasar dari segala hal yang akan diciptakan selanjutnya.
Apa yang terjadi setelah penciptaan pada hari pertama? Allah melihat bahwa
terang itu baik, sehingga Allah kemudian memisahkan terang itu dari pada
kegelapan (ay. 4). Sebenarnya, definisi terang dan gelap itu bukan sesuatu yang
saling berlawanan. Kita dapat mengukur besarnya terang, tetapi kita tidak dapat
mengukur besarnya gelap. Gelap adalah suatu kondisi dimana tidak ada terang.
Alkitab tidak pernah menceritakan bahwa Allah menciptakan kegelapan, tetapi
Allah menciptakan terang untuk mengusir kegelapan. Allah menciptakan terang
agar dunia tidak lagi berada dalam kegelapan, tetapi agar dunia dapat melihat
terang dan kegelapan tidak dapat lagi menguasai terang itu (Yoh 1:5).
Ketika Allah selesai menciptakan terang, maka jadilah hari pertama dalam
proses penciptaan oleh Allah (ay. 5). Kita dapat melihat bahwa hari-hari
penciptaan yang seluruhnya berjumlah 7 hari diawali oleh penciptaan terang pada
hari pertama. Proses penciptaan terang ini memakan waktu satu hari penuh,
bandingkan dengan penciptaan pada hari keenam di mana Allah menciptakan seluruh
binatang dan manusia pada hari keenam (Kej 1:24-27). Itu berarti dalam
penciptaan, Allah benar-benar mengawali penciptaan dengan sesuatu yang penting.
Terang diciptakan terlebih dahulu sebelum hal-hal lainnya. Dengan diciptakannya
terang pada hari pertama, segala sesuatu yang diciptakan kemudian akan tetap
berada dalam terang itu sendiri. Apa yang Allah ciptakan pada hari kedua hingga
keenam, bukan diciptakan dalam kegelapan, tetapi diciptakan dalam terang.
Jika Allah saja begitu mementingkan awal penciptaan langit dan bumi,
bukankah kita sebagai manusian ciptaanNya juga harus mementingkan awal dari kehidupan
kita? Memang kita sendiri tidak dapat mengatur bagaimana kita diciptakan, dan
bagaimana kita dilahirkan di dunia ini. Tetapi ketika saat ini kita telah
menyadari tentang kehidupan kita, bukankah kita seharusnya mengawali kehidupan
kita dengan awal yang benar? Setiap hari sebelum kita beraktivitas, sudahkah
kita mengawali hari kita dengan baik? Sudahkah kita berdoa kepada Tuhan sebelum
kita beraktivitas di hari itu? Demikian juga pada setiap awal minggu, awal
bulan, dan juga awal tahun 2012 ini, sudahkah kita mengawalinya dengan awal
yang baik? Jika Tuhan saja mengawali hari-hari pelayanannya dengan berdoa
kepada Tuhan pada pagi hari (Mrk 1:35), bukankah kita juga seharusnya bersikap
seperti itu. Saya sungguh mengucap syukur jika semua di antara kita pada awal
tahun tanggal 1 Januari 2012 memulai tahun tersebut dengan beribadah kepada
Tuhan, memuji dan memuliakan nama Tuhan serta meminta Tuhan menuntun langkah
kita. Ketika kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, kita akan memiliki hidup
yang berkemenangan, dengan tuntunan dari Tuhan dalam kehidupan kita. Kita akan
menjadi seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan
buahnya pada musimnya, yang tidak layu daunnya, dan pa saja yang kita perbuat akan
berhasil (Mzm 1:3).
Bacaan
Alkitab: Kejadian 1:1-5
1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya,
dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
1:3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu
dari gelap.
1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang
dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.