Rabu, 11 Januari 2012

Firman yang Membumi


Senin, 9 Januari 2012
Bacaan Alkitab: Ulangan 30:11-14
Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh.” (Ulangan 30:11)


Firman yang Membumi


Ketika saya kembali melihat beberapa renungan yang pernah saya tulis, saya menyadari bahwa dari seluruh tulisan-tulisan saya, pada umumnya memiliki ciri yaitu tidak terlalu berat dan tidak terlalu dalam dikupas. Mengapa demikian? Alasan yang pertama adalah bahwa saya sendiri tidak pernah mendapatkan pelajaran teologi yang sesungguhnya. Memang saya pernah membaca beberapa buku teologi, tetapi saya pun tidak pernah berkuliah di sekolah teologi atau mendapatkan bimbingan langsung dari para ahli teologi. Alasan yang kedua adalah karena saya ingin bahwa renungan yang saya buat tersebut benar-benar bersifat sebagai sebuah renungan. Menurut saya, salah satu ciri renungan adalah membuat para pembacanya merenung setelah membaca, menginstropeksi diri sendiri setelah membaca, dan mencari apa yang harus dilakukan setelah membaca. Dalam bahasa sederhana, hal tersebut dapat diartikan sebagai aplikasi Firman Tuhan.

Saya ingin membuat renungan-renungan yang sederhana namun aplikatif, walaupun setelah saya perhatikan memang tidak semua renungan yang saya buat dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, satu hal yang pasti adalah bahwa Firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab kita adalah Firman Tuhan yang hidup. Firman tersebut bukan Firman yang terlalu sulit untuk dilakukan (ay. 11). Jika kita baca seluruh isi Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, adakah Firman yang tidak dapat kita lakukan? Perintah Tuhan yang pertama kepada manusia adalah beranak cucu dan bertambah banyak, memenuhi dan menaklukkan bumi (Kej 1:28). Tentunya perintah tersebut tidaklah terlalu sulit untuk dilakukan Adam dan Hawa bukan? Larangan pertama Tuhan kepada manusia adalah larangan untuk memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat (Kej 2:17). Jika kita pikir-pikir lagi, apa sih susahnya tidak memakan buah dari satu pohon itu saja? Bukankah pasti ada ribuan pohon lainnya yang berbuah di taman Eden? Dan demikian seterusnya, Hukum Taurat, ajaran Tuhan Yesus bahkan ajaran-ajaran dalam surat-surat Paulus, semuanya pun berbicara tentang hal-hal yang membumi, yang sebenarnya dapat dilakukan dengan mudah oleh orang-orang yang memang mau melakukannya.

Firman Tuhan yang berisi perintan serta larangan dari Tuhan bukan berada di awang-awang atau di langit sehingga kita tidak dapat mengambilnya (ay. 12), dan juga bukan berada di seberang laut sehingga kita harus berenang susah payah untuk mengambilnya (ay. 13). Ayat 14 mengatakan bahwa Firman tersebut sesungguhnya berada sangat dekat, bahkan berada di mulut dan di hati kita untuk dilakukan.

Menurut saya secara pribadi, pengertian frasa “di mulut” tersebut berarti bahwa Firman Tuhan tersebut juga cukup mudah untuk disampaikan kepada orang lain. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menyampaikan Firman Tuhan tersebut kepada orang lain. Pengertian frasa “di hati” berarti Tuhan telah menaruh Firman tersebut dalam hati setiap orang percaya. Ketika kita melakukan sesuatu dan merasa bahwa hal itu salah, berarti Tuhan sedang mengingatkan kita untuk bertindak sesuai dengan Firman Tuhan. Saya rasa sebagian Firman Tuhan, terutama di Perjanjian Lama, merupakan aturan-aturan yang umum berlaku, bahkan yang juga berlaku di peradaban primitif, seperti perintah untuk tidak membunuh, tidak berbohong, dan tidak berzinah. Semua sudah ada di dalam hati kecil kita masing-masing, bahkan jauh sebelum orang tersebut pernah mendengar Firman Tuhan.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Pertama-tama, marilah kita menjadi pelaku Firman itu sendiri (Yak 1:22). Kita sendiri harus melakukan Firman Tuhan yang telah kita baca atau kita dengar. Percuma jika kita mengaku diri kita beriman kepada Tuhan tetapi kita tidak pernah melakukan Firman Tuhan. Bukankah Firman Tuhan adalah Firman yang membumi? Ketika Tuhan memberi perintah atau larangan, pastilah Tuhan sudah memperhitungkan bahwa manusia akan mampu untuk melakukannya. Selanjutnya, marilah kita membagikan Firman tersebut kepada orang lain. Dengan Firman yang sederhana dan membumi, seharusnya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak membagikan Firman tersebut kepada orang lain. Sudahkah kita menjadi pelaku dan pembagi Firman hari ini?


Bacaan Alkitab: Ulangan 30:11-14
30:11 "Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh.
30:12 Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
30:13 Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
30:14 Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.