Senin, 9
Januari 2012
Bacaan
Alkitab: Ulangan 30:11-14
“Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada
hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh.” (Ulangan 30:11)
Firman yang Membumi
Ketika saya kembali melihat beberapa renungan yang pernah saya tulis, saya
menyadari bahwa dari seluruh tulisan-tulisan saya, pada umumnya memiliki ciri
yaitu tidak terlalu berat dan tidak terlalu dalam dikupas. Mengapa demikian?
Alasan yang pertama adalah bahwa saya sendiri tidak pernah mendapatkan
pelajaran teologi yang sesungguhnya. Memang saya pernah membaca beberapa buku teologi,
tetapi saya pun tidak pernah berkuliah di sekolah teologi atau mendapatkan
bimbingan langsung dari para ahli teologi. Alasan yang kedua adalah karena saya
ingin bahwa renungan yang saya buat tersebut benar-benar bersifat sebagai
sebuah renungan. Menurut saya, salah satu ciri renungan adalah membuat para
pembacanya merenung setelah membaca, menginstropeksi diri sendiri setelah
membaca, dan mencari apa yang harus dilakukan setelah membaca. Dalam bahasa
sederhana, hal tersebut dapat diartikan sebagai aplikasi Firman Tuhan.
Saya ingin membuat renungan-renungan yang sederhana namun aplikatif,
walaupun setelah saya perhatikan memang tidak semua renungan yang saya buat
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, satu hal yang
pasti adalah bahwa Firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab kita adalah Firman
Tuhan yang hidup. Firman tersebut bukan Firman yang terlalu sulit untuk
dilakukan (ay. 11). Jika kita baca seluruh isi Perjanjian Lama hingga
Perjanjian Baru, adakah Firman yang tidak dapat kita lakukan? Perintah Tuhan
yang pertama kepada manusia adalah beranak cucu dan bertambah banyak, memenuhi
dan menaklukkan bumi (Kej 1:28). Tentunya perintah tersebut tidaklah terlalu
sulit untuk dilakukan Adam dan Hawa bukan? Larangan pertama Tuhan kepada
manusia adalah larangan untuk memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan
yang jahat (Kej 2:17). Jika kita pikir-pikir lagi, apa sih susahnya tidak
memakan buah dari satu pohon itu saja? Bukankah pasti ada ribuan pohon lainnya
yang berbuah di taman Eden? Dan demikian seterusnya, Hukum Taurat, ajaran Tuhan
Yesus bahkan ajaran-ajaran dalam surat-surat Paulus, semuanya pun berbicara
tentang hal-hal yang membumi, yang sebenarnya dapat dilakukan dengan mudah oleh
orang-orang yang memang mau melakukannya.
Firman Tuhan yang berisi perintan serta larangan dari Tuhan bukan berada di
awang-awang atau di langit sehingga kita tidak dapat mengambilnya (ay. 12), dan
juga bukan berada di seberang laut sehingga kita harus berenang susah payah
untuk mengambilnya (ay. 13). Ayat 14 mengatakan bahwa Firman tersebut
sesungguhnya berada sangat dekat, bahkan berada di mulut dan di hati kita untuk
dilakukan.
Menurut saya secara pribadi,
pengertian frasa “di mulut” tersebut berarti bahwa Firman Tuhan tersebut juga
cukup mudah untuk disampaikan kepada orang lain. Tidak ada alasan bagi kita
untuk tidak menyampaikan Firman Tuhan tersebut kepada orang lain. Pengertian
frasa “di hati” berarti Tuhan telah menaruh Firman tersebut dalam hati setiap
orang percaya. Ketika kita melakukan sesuatu dan merasa bahwa hal itu salah,
berarti Tuhan sedang mengingatkan kita untuk bertindak sesuai dengan Firman
Tuhan. Saya rasa sebagian Firman Tuhan, terutama di Perjanjian Lama, merupakan
aturan-aturan yang umum berlaku, bahkan yang juga berlaku di peradaban
primitif, seperti perintah untuk tidak membunuh, tidak berbohong, dan tidak
berzinah. Semua sudah ada di dalam hati kecil kita masing-masing, bahkan jauh
sebelum orang tersebut pernah mendengar Firman Tuhan.
Lalu apa yang harus kita lakukan? Pertama-tama, marilah kita menjadi pelaku
Firman itu sendiri (Yak 1:22). Kita sendiri harus melakukan Firman Tuhan yang
telah kita baca atau kita dengar. Percuma jika kita mengaku diri kita beriman
kepada Tuhan tetapi kita tidak pernah melakukan Firman Tuhan. Bukankah Firman
Tuhan adalah Firman yang membumi? Ketika Tuhan memberi perintah atau larangan,
pastilah Tuhan sudah memperhitungkan bahwa manusia akan mampu untuk
melakukannya. Selanjutnya, marilah kita membagikan Firman tersebut kepada orang
lain. Dengan Firman yang sederhana dan membumi, seharusnya tidak ada alasan
bagi kita untuk tidak membagikan Firman tersebut kepada orang lain. Sudahkah
kita menjadi pelaku dan pembagi Firman hari ini?
Bacaan
Alkitab: Ulangan 30:11-14
30:11 "Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini,
tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh.
30:12 Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang
akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita,
supaya kita melakukannya?
30:13 Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata:
Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita
dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
30:14 Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan
di dalam hatimu, untuk dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.