Rabu, 11
Januari 2012
Bacaan
Alkitab: Yeremia 1:4-10
“Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah
katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah
engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.” (Yer 1:7)
Panggilan Nabi Yeremia
Dalam Alkitab, terdapat beberapa kejadian dimana Tuhan memanggil seseorang
untuk menjadi hambaNya. Salah satu yang akan kita pelajari adalah kejadian
ketika Tuhan memanggil Yeremia untuk menjadi nabi yang menyuarakan Firman
Tuhan. Pada masa dimana Yeremia hidup, Tuhan seringkali menyatakan FirmanNya secara
langsung kepada nabi, kemudian nabi tersebut akan menyampaikan Firman tersebut
kepada rakyat atau bahkan kepada raja. Pada umumnya, Firman Tuhan pada
masa-masa itu adalah Firman yang keras, yang menegur kehidupan bangsa Israel
yang menyembah allah-allah lain. Firman Tuhan tersebut juga pada umumnya berisi
ancaman hukuman yang akan bangsa Israel terima jika mereka tidak bertobat dari
jalan mereka yang jahat.
Apa yang terjadi pada saat Tuhan memanggil Yeremia untuk menyampaikan suara
Tuhan, terlihat jelas pada ayat 5. Tuhan berkata bahwa sebelum Yeremia lahir,
bahkan sebelum Yeremia dibentuk dalam rahim ibunya, Tuhan telah mengenal dan
menguduskan Yeremia untuk menjadi nabi bagi bangsa-bangsa. Menurut saya hal ini
berarti bahwa sesungguhnya segala kehidupan kita itu sudah direncanakan Tuhan.
Hidup kita itu memiliki suatu tujuan yang Tuhan telah tetapkan bahkan jauh
sebelum kita dilahirkan. Kehadiran kita di dunia ini tidak kebetulan, tetapi
Tuhan telah merancang kedua orang tua kita untuk bertemu dan kemudian menikah
dan melahirkan kita di dunia ini. Tuhan sudah merancang kehidupan kita
jauh-jauh hari sebelum kita, bahkan sebelum orang tua kita, berada di dunia
ini.
Jika keberadaan kita di dunia ini saja berada dalam rencana Tuhan, maka
tidak ada alasan bagi siapapun untuk menolak apa yang Tuhan kehendaki bagi
kita. Yeremia awalnya menolak panggilan tersebut dengan alasan bahwa ia tidak
pandai berbicara dan masih muda (ay. 6). Suatu alasan yang sangat logis
mengingat jabatan sebagai nabi Tuhan bukanlah pekerjaan yang mudah. Seorang
nabi pada zaman tersebut menghadapi tekanan lingkungan yang luar biasa berat,
bahkan risikonya adalah mati.
Namun demikian, alasan apapun yang diungkapkan oleh Yeremia tidak dapat
menggoyahkan hati Tuhan. Tuhan tidak mencari alasan Yeremia, Tuhan hanya ingin
Yeremia taat kepada Tuhan, kemanapun Tuhan mengutusnya, Yeremia harus siap
pergi, dan apapun yang Tuhan perintahkan kepadanya, harus dilakukan oleh
Yeremia (ay. 7). Permasalahannya, apakah Yeremia mau pergi kemanapun Tuhan
memerintahkan? Iya kalau Tuhan memerintahkan yang enak-enak, pasti Yeremia tidak
akan menolak perintah Tuhan. Tetapi bagaimana jika perintah Tuhan adalah perintan
yang berat, dengan jalan yang berat
untuk ditempuh? Belum lagi orang-orang yang memusuhi bahkan mencoba untuk
membunuh Yeremia?
Itulah mengapa Tuhan meminta Yeremia untuk tidak takut, karena Tuhan
berjanji akan selalu menyertai Yeremia dan melepaskan Yeremia dari orang-orang
jahat tersebut (ay. 8). Salah satu penggenapan janji Tuhan tersebut terjadi
ketika Tuhan menyelamatkan Yeremia secara ajaib dari dalam perigi (sumur) yang
penuh lumpur (Yer 38:1-13). Tuhan benar-benar menepati janjiNya kepada Yeremia
untuk menyertai dan melindungi Yeremia.
Sejak saat itu, Tuhan telah menaruh perkataan-perkataanNya ke dalam mulut
Yeremia (ay. 9) dan mengangkat Yeremia menjadi nabi atas bangsa-bangsa (ay.
10). Jika kita memperhatikan isi kitab Yeremia, kita akan menemukan bahwa
Yeremia tidak hanya menyampaikan Firman Tuhan kepada bangsa Israel, tetapi ia
juga menyampaikan Firman Tuhan kepada bangsa-bangsa lain, termasuk Firman Tuhan
dan nubuatan kepada bangsa Babel yang nantinya akan menghancurkan bangsa Israel.
Kita dapat melihat bahwa walaupun Yeremia awalnya menolak, tetapi Yeremia
pun akhirnya sadar bahwa Tuhan sendirilah yang telah memilih dirinya untuk
menjadi nabi yang menyuarakan kehendak Tuhan. Ketika ia mau taat terhadap
panggilan Tuhan, tentunya Tuhan pun akan menyertai Yeremia dan memperlengkapi
Yeremia sehingga ia menjadi salah satu nabi besar di sejarah bangsa Israel.
Bagaimana dengan kita? Pernahkah kita menolak panggilan Tuhan? Hanya kita
sendiri dan Tuhan yang tahu. Tetapi mari mengingat hal ini, Tuhan tidak pernah
salah memanggil seseorang untuk menjadi hambaNya, karena sesungguhnya Tuhan
telah mengenal orang tersebut jauh sebelum ia dilahirkan. Panggilan Tuhan tidak
pernah salah, justru kitalah yang salah jika kita mengabaikan bahkan menolak
panggilan Tuhan dalam kehidupan kita, karena jika demikian, maka sesungguhnya justru
kitalah yang menolak kehidupan kita sendiri di dunia ini.
Bacaan
Alkitab: Yeremia 1:4-10
1:4 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
1:5 "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah
mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah
menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi
bangsa-bangsa."
1:6 Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai
berbicara, sebab aku ini masih muda."
1:7 Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih
muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun
yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.
1:8 Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk
melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."
1:9 Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman
kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam
mulutmu.
1:10 Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan
atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan
meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.