Kamis, 19 Januari 2012

Menjauhi Takhayul


Kamis, 19 Januari 2012
Bacaan Alkitab: 1 Timotius 4:1-7
Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.” (1 Tim 4:7)


Menjauhi Takhayul


Ketika isteri saya sedang hamil, saya menemukan bahwa banyak sekali nasehat-nasehat yang diberikan orang lain, baik termasuk dalam keluarga maupun di luar keluarga, kepada kami berdua. Ada beberapa nasehat yang alkitabiah, ada juga nasehat-nasehat yang walaupun tidak alktiabiah tetapi masuk akal, dan ada juga sejumlah nasehat-nasehat yang menurut saya aneh. Keanehan ini mungkin sebenarnya masih bisa dijelaskan dengan akal sehat, tetapi bagi saya yang sering menggunakan logika, terkadang saya pun harus merenung terlebih dahulu tentang maksud dari nasehat-nasehat tersebut.

Ada salah satu anggota keluarga besar saya yang berkata jika nanti anak saya lahir, jangan sampai ditaruh di dalam boks bayi. Saya berpikir bahwa mungkin alasannya adalah agar anak atau bayi tersebut bisa lebih dekat dengan kedua orang tuanya. Tetapi ternyata ketika saya tanyakan ke orang tersebut, alasan utamanya adalah agar saya dan isteri saya tidak cepat-cepat membuat adik bagi anak saya tersebut. Saya sampai heran mendengarnya, apalagi hal tersebut disampaikan oleh anggota keluarga besar yang cukup senior. Salah satu contoh lagi adalah larangan bagi isteri saya untuk memotong rambut ketika hamil. Hal ini merupakan kepercayaan yang cukup kuat di kalangan keluarga besar kami. Walaupun saya dan isteri saya tidak terlalu percaya akan mitos-mitos, tetapi untuk menjaga perasaan keluarga besar kami, akhirnya kami berdua mengalah untuk tidak memotong rambut isteri saya. Setelah saya pikir-pikir, mungkin saja hal itu ada benarnya, karena zat-zat yang ada di dalam obat keriting atau obat rebonding tidak baik bagi bayi. Walaupun kita ke salon hanya untuk memotong rambut, tetapi ada juga kemungkinan bahwa bayi akan terkontaminasi zat-zat berbahaya tersebut ketika si ibu menghirup udara di salon tersebut.

Masih banyak hal lain yang mungkin kita pernah alami. Bagi orang dari suku Jawa, mungkin ada begitu banyak upacara adat yang sebenarnya tidak alkitabiah. Atau mungkin bagi orang dari suku Tionghoa, ada feng shui yang mengatur tata letak tempat tinggal kita. Percaya atau tidak percaya, memang ada beberapa prinsip adat yang masuk akal, tetapi kita pun perlu waspada karena bisa saja ajaran-ajaran tersebut sebenarnya merupakan ajaran-ajaran yang menyimpang. Alkitab mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, akan ada orang-orang percaya yang murtad dan sesat (ay. 1). Apa saja contohnya, Alkitab menyatakan antara lain adalah ajaran-ajaran yang melarang orang menikah, melarang orang makan makanan tertentu, dan lain sebagainya (ay. 3).

Bagaimana seharusnya prinsip orang percaya terhadap hal ini? Saya akui memang sulit untuk menentukan sikap yang pasti terhadap hal-hal tersebut, karena bagaimanapun kita memang hidup di masyarakat dan bangsa yang memiliki adat istiadat yang kuat. Tetapi prinsip yang harus kita pegang adalah bahwa semua yang telah diciptakan Allah itu adalah baik, jika diterima dengan ucapan syukur (ay. 4). Selain itu, segala sesuatu yang ada dikuduskan oleh Firman Allah dan doa (ay. 5). Itulah sebabnya, sangat penting bagi kita untuk berdoa sebelum melakukan segala sesuatu. Sebelum makan, jangan lupa berdoa agar makanan yang kita makan dikuduskan oleh Tuhan. Sebelum kita melayani Tuhan, kita pun perlu berdoa agar pelayanan kita dan hidup kita dikuduskan dan kita dilayakkan untuk melayani Tuhan.

Selanjutnya Paulus menasehati Timotius agar Timotius menjauhi takhayul dan dongeng nenek-nenek tua (ay. 7). Sebaliknya, Paulus menekankan agar Timotius melatih diri untuk beribadah. Ibadah tersebut penting agar Timotius dapat menjadi pelayan Kristus Yesus yang baik, dan terdidik dalam soal-soal pokok iman dan dalam ajaran yang sehat (ay. 6). Jika kita aplikasikan diri kita untuk di masa sekarang ini, mungkin kita pun perlu menjauhi ajaran-ajaran yang tidak alkitabiah termasuk adat-adat yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Bukan berarti kita tidak menghormati orang tua atau keluarga besar kita, tetapi kita pun harus dapat menjauhi adat-adat yang dirasa sudah menyimpang jauh dari kebenaran Firman Tuhan.

Kita pun perlu memiliki dasar yang kuat dalam ajaran-ajaran Kristiani yang “sehat”. Bagaimana caranya? Tidak lain dan tidak bukan dengan membaca Firman  Tuhan setiap hari agar Firman Tuhan tersebut menuntun kita dalam segala kebenaran. Seseorang yang tidak mengerti kebenaran, tidak akan dapat mengetahui apakah sesuatu hal adalah benar atau salah, karena ia tidak memiliki standar yang benar itu seperti apa. Tetapi orang yang rajin membaca Firman Tuhan, akan mengerti tentang kebenaran, sehingga ketika ada hal-hal yang menyimpang, ia dapat langsung mengenali bahwa hal itu adalah salah, karena tidak sesuai dengan kebenaran yang telah ia mengerti sebelumnya. Jadi, kita pun perlu melakukan apa yang Paulus perintahkan kepada Timotius, yaitu menjauhi ajaran-ajaran yang kurang baik, serta melatih diri kita beribadah melalui pembacaan Firman, persekutuan dengan Roh Kudus, dan menjaga hubungan pribadi kita dengan Tuhan setiap saat.


Bacaan Alkitab: 1 Timotius 4:1-7
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
4:3 Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.
4:4 Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur,
4:5 sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa.
4:6 Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini.
4:7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.