Sabtu, 2 Maret 2013
Bacaan Alkitab: 2 Tesalonika
3:6-12
“Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu,
kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja,
janganlah ia makan.” (2 Tes 3:10)
Bekerja Agar
Tidak Menjadi Beban
Banyak orang saat ini ingin menjadi kaya,
tetapi tanpa mau berusaha. Mereka menginginkan suatu kekayaan yang instan,
dimana tanpa mereka harus susah-susah bekerja, kekayaan itu tiba-tiba datang
dari langit. Sayangnya, cukup banyak orang Kristen yang menganut paham ini.
Mereka datang ke gereja tidak untuk mendengarkan Firman Tuhan, mereka tidak ke
gereja untuk mencari hadirat Tuhan, tetapi mereka hanya ingin mencari “berkat”
Tuhan. Masalahnya seringkali berkat yang dimaksud ini hanyalah berkat secara
jasmani (uang, kekayaan, dan lain sebagainya) dan tidak menganggap berkat
rohani yang Tuhan berikan. Orang-orang seperti ini hanya ingin berkat Tuhan
tapi tidak mau bekerja keras. Mereka memiliki pandangan yang sempit bahwa Tuhan
pasti memberkati orang yang percaya kepadaNya.
Benarkah demikian? Paulus, seorang rasul yang
menulis sekitar setengah kitab di Perjanjian Baru, menulis sejumlah prinsip
yang bisa kita terapkan menyikapi fenomena ini. Paulus mengatakan agar jemaat
Tuhan menjauhkan diri dari orang-orang yang tidak melakukan pekerjaannya (ay. 6a).
Mengapa Paulus sampai menulis perkataan yang sangat keras seperti itu? Karena
Paulus ingin agar jemaat Tuhan mengikuti ajaran yang Paulus ajarkan kepada
mereka (ay. 6b), yaitu bagaimana Paulus dan kawan-kawan memberi teladan, dengan
cara tetap bekerja walaupun mereka pun tetap memberikan pelayanan kepada jemaat
Tuhan (ay. 7).
Sebetulnya Paulus dan kawan-kawan pun bisa
dibilang tidak perlu bekerja, karena sudah menjadi tanggung jawab jemaat untuk
memelihara para pemimpin jemaat (ay. 9a). Tetapi Paulus ingin memberi teladan
yang kuat kepada jemaat (ay. 9b), sehingga mereka tidak malas, tetapi bekerja
untuk mencari nafkah, sehingga mereka makan roti hasil kerja mereka sendiri,
tidak mengambil roti dari orang lain, sehingga
mereka tidak menjadi beban bagi orang lain (ay. 8). Paulus melakukan hal
tersebut bukan karena ia merasa bahwa pelayanan yang ia lakukan tidak
memberikan penghasilan bagi dirinya. Akan tetapi itu semua hanya karena Paulus tidak
ingin dirinya menjadi batu sandungan bagi jemaat.
Alasan utama Paulus melakukan hal yang
demikian adalah karena Paulus mendengar (atau mungkin pernah melihat dengan
mata kepala sendiri) bahwa ada orang-orang yang tidak tertib hidupnya dengan
tidak bekerja, tetapi melakukan hal-hal yang tidak berguna (ay. 11). Perlu
dipahami bahwa kehidupan jemaat mula-mula pada masa itu sangat luar biasa.
Banyak orang menjual harta miliknya dan membagi-bagikan kepada jemaat yang
membutuhkan. Mereka juga sering mengadakan perjamuan di rumah-rumah (Kis
2:44-46). Oleh karena itu, bagi orang-orang yang malas, mereka lebih baik
bergabung dengan jemaat Tuhan dan dalam jemaat tersebut mereka dapat makan
setiap hari serta mendapatkan bagian dari penjualan harta jemaat lainnya.
Mereka cukup diam dan berpangku tangan dan mengharapkan rejeki dari jemaat yang
lain.
Sikap ini yang sangat ditentang oleh Paulus.
Paulus tidak ingin jemaat Tuhan menjadi jemaat yang malas, yang hanya
menggantungkan diri pada orang lain. Paulus ingin jemaat Tuhan tetap maju, bahkan
lebih maju dari orang lain yang belum mengenal Tuhan. Oleh karena itu Paulus
pun dengan tidak jemu-jemu menasehati orang-orang seperti ini agar mereka tetap
bekerja dan memakan makanan hasil jerih payahnya sendiri (ay. 12). Bahkan dalam
ayat lain Paulus mengatakan bahwa segala sesuatu yang kita lakukan, harus kita
lakukan seakan-akan untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kol 3:23).
Hari ini, mari kita instropeksi diri kita
masing-masing. Apakah kita masih memiliki sifat malas itu di dalam diri kita? Bahkan
bagi kita yang adalah hamba Tuhan, entah part-timer maupun full-timer,
kita pun harus senantiasa mengerjakan bagian kita dengan sungguh-sungguh,
karena pelayanan yang kita lakukan pun adalah pekerjaan kita. Jangan kita
menjadi orang-orang yang bebal, yang hanya mau enaknya saja tanpa kita mau
bekerja. Jangan kita menjadi beban bagi orang lain, tetapi marilah kita justru
menjadi berkat bagi orang lain, melalui pekerjaan yang kita lakukan sehingga
nama Tuhan dipermuliakan.
Bacaan Alkitab: 2 Tesalonika 3:6-12
3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu,
saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri
dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut
ajaran yang telah kamu terima dari kami.
3:7 Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu
harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu,
3:8 dan tidak makan roti orang dengan
percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan
menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu.
3:9 Bukan karena kami tidak berhak untuk itu,
melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu
ikuti.
3:10 Sebab, juga waktu kami berada di antara
kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja,
janganlah ia makan.
3:11 Kami katakan ini karena kami dengar,
bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk
dengan hal-hal yang tidak berguna.
3:12 Orang-orang yang demikian kami peringati
dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan
pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.