Selasa, 05 Maret 2013

Membangun dengan Bahan yang Tepat



Jumat, 8 Maret 2013
Bacaan Alkitab: 1 Korintus 3:11-15
Sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.” (1 Kor 3:13)


Membangun dengan Bahan yang Tepat


Ketika seseorang akan membangun sebuah rumah, ia akan dihadapkan pada pertanyaan penting: Bahan apa yang digunakan untuk membangun rumah tersebut? Pertanyaan tersebut hanya bisa dijawab dengan memperhatikan dua hal: Pertama, apa tujuan rumah tersebut dibangun? dan kedua, berapa banyak sumber daya yang akan digunakan untuk  membangun rumah tersebut?

Jika kita ingin membangun rumah yang bagus dan memiliki sumber daya (dalam hal ini uang, tenaga kerja, dan waktu) yang cukup banyak, maka kita pun pasti akan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas, membangun pondasi dari batu kali, dinding dari bata merah, dan pintu dari kayu jati. Tetapi jika kita hanya ingin membangun rumah darurat (misal karena rumah kita hancur karena gempa bumi) dan sumber daya yang kita miliki itu terbatas, maka mungkin kita hanya akan membangun rumah dari anyaman bambu dan terpal sebagai atap. Menjadi pertanyaan, apabila kita ingin membangun rumah yang bagus, tetapi sumber daya yang kita miliki sedikit, apakah yang akan kita lakukan?

Pertanyaan di  atas juga berlaku dalam hidup kita. Semua dari kita pasti ingin membangun rumah yang besar di surga. Tetapi, kendalanya adalah waktu kita hidup di dunia ini terbatas. Apa yang akan kita lakukan? Bagaimana caranya kita boleh memiliki rumah di surga yang besar itu dengan segala keterbatasan kita di dunia ini?

Pertama, yakini bahwa kita sudah membangun di atas dasar yang benar, yaitu Yesus Kristus (ay. 11). Mengapa hal ini sangat penting? Karena jika kita membangun di atas dasar yang salah, yaitu selain Yesus Kristus, maka seberapa bagusnya bangunan yang kita dirikan, maka itu semua tidak akan ada artinya karena Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan ke surga. Tidak ada jalan lain ke surga selain melalui Yesus Kristus. Sehingga, segala perbuatan baik kita, segala amal ibadah kita, semua itu tidak akan ada artinya dan tidak bisa membawa kita masuk ke surga jika kita belum percaya Yesus Kristus. Yakini dulu keselamatan kita, sebelum kita melangkah ke tahap berikutnya.

Kedua, pahami ujian yang akan Tuhan lakukan bagi kita (ay. 13). Ayat tersebut  berbicara bahwa Tuhan akan menguji kita dengan api. Jika kita tahu bahwa Tuhan akan menguji kita dengan api, tentu kita seharusnya tidak akan memilih bahan bangunan yang tidak tahan api. Jika Tuhan akan menguji kita dengan air, maka kita pun harus memilih bahan bangunan yang tahan air, dan begitu seharusnya. Dari mana kita bisa mengerti apa yang akan Tuhan gunakan untuk menguji kita? Tidak ada cara lain selain dari membaca Firman Tuhan dan memiliki waktu pribadi yang intim dengan Tuhan. Jika kita tidak mau membaca Firman Tuhan dan bersekutu denganNya, maka sama saja kita tidak tahu bagaimana Tuhan akan menguji kita, dan kita akan bisa salah mengambil keputusan di tahap selanjutnya.

Ketiga, pilih bahan yang tepat (ay. 12). Ini terkait erat dengan langkah ketiga. Jangan sembarangan memilih bahan, tetapi pilihlah bahan yang tahan lama, walaupun mungkin membutuhkan banyak usaha dari kita. Mengapa demikian, karena kita membangun rumah di surga yang kekal, bukan di dunia yang sementara. Apa iya kita akan membangun rumah kita dari bahan-bahan yang tidak awet seperti dari jerami atau kayu? Bukankah kita seharusnya membangun dari bahan-bahan yang berkualitas seperti emas, perak, atau bahkan permata?

Ini adalah gambaran bagaimana kita harus hidup di dunia ini sambil mempersiapkan diri untuk kehidupan kekal di surga kelak. Selama kita membangun di atas dasar yang benar, yaitu Yesus Kristus, maka kita pasti selamat. Walaupun demikian, segala jerih payah kita dalam melayani Tuhan tidak akan sia-sia. Selama pekerjaan kita dipandang tahan uji oleh Tuhan, maka kita pun akan mendapatkan upah (ay. 14). Upah di sini  tidak bicara tentang keselamatan, karena keselamatan itu sudah menjadi hak kita ketika kita percaya kepada Tuhan. Upah di sini adalah upah yang diberikan Tuhan atas segala jerih payah kita melayani Tuhan. Akan tetapi ketika hasil pekerjaan kita tidak tahan uji alias terbakar, maka kita sendiri akan rugi, tetapi hal itu tidak mempengaruhi keselamatan kita (ay. 15).

Bagaimana dengan kita? Pertanyaan pertama, sudahkah kita percaya kepada Yesus Kristus? Jika sudah, maka pertanyaan kedua adalah sudahkah kita membuat hidup kita menjadi hidup yang berkualitas di hadapan Tuhan? Hal ini berarti kita harus memiliki tindakan yang benar dan sesuai dengan apa yang diperintahkan Tuhan bagi kita. Kita harus mau bayar harga untuk mengiring dan melayani Tuhan. Lebih baik kita membayar harga di dunia ini dengan memberikan yang terbaik bagi Tuhan, daripada kita “santai-santai” di dunia ini, karena apa yang akan kita terima di surga nanti, tergantung dari apa yang kita sudah lakukan bagi Tuhan di dunia ini.



Bacaan Alkitab: 1 Korintus 3:11-15
3:11 Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
3:12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
3:13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
3:14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.
3:15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.