Jumat, 8 Maret 2013
Bacaan Alkitab: 1 Korintus
3:11-15
“Sekali kelak pekerjaan masing-masing orang
akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan
api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.” (1 Kor 3:13)
Membangun dengan
Bahan yang Tepat
Ketika seseorang akan membangun sebuah rumah,
ia akan dihadapkan pada pertanyaan penting: Bahan apa yang digunakan untuk
membangun rumah tersebut? Pertanyaan tersebut hanya bisa dijawab dengan
memperhatikan dua hal: Pertama, apa tujuan rumah tersebut dibangun? dan kedua,
berapa banyak sumber daya yang akan digunakan untuk membangun rumah tersebut?
Jika kita ingin membangun rumah yang bagus
dan memiliki sumber daya (dalam hal ini uang, tenaga kerja, dan waktu) yang
cukup banyak, maka kita pun pasti akan menggunakan bahan-bahan yang
berkualitas, membangun pondasi dari batu kali, dinding dari bata merah, dan
pintu dari kayu jati. Tetapi jika kita hanya ingin membangun rumah darurat
(misal karena rumah kita hancur karena gempa bumi) dan sumber daya yang kita
miliki itu terbatas, maka mungkin kita hanya akan membangun rumah dari anyaman
bambu dan terpal sebagai atap. Menjadi pertanyaan, apabila kita ingin membangun
rumah yang bagus, tetapi sumber daya yang kita miliki sedikit, apakah yang akan
kita lakukan?
Pertanyaan di
atas juga berlaku dalam hidup kita. Semua dari kita pasti ingin membangun
rumah yang besar di surga. Tetapi, kendalanya adalah waktu kita hidup di dunia
ini terbatas. Apa yang akan kita lakukan? Bagaimana caranya kita boleh memiliki
rumah di surga yang besar itu dengan segala keterbatasan kita di dunia ini?
Pertama, yakini bahwa kita sudah membangun di
atas dasar yang benar, yaitu Yesus Kristus (ay. 11). Mengapa hal ini sangat
penting? Karena jika kita membangun di atas dasar yang salah, yaitu selain
Yesus Kristus, maka seberapa bagusnya bangunan yang kita dirikan, maka itu
semua tidak akan ada artinya karena Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan ke
surga. Tidak ada jalan lain ke surga selain melalui Yesus Kristus. Sehingga,
segala perbuatan baik kita, segala amal ibadah kita, semua itu tidak akan ada
artinya dan tidak bisa membawa kita masuk ke surga jika kita belum percaya
Yesus Kristus. Yakini dulu keselamatan kita, sebelum kita melangkah ke tahap
berikutnya.
Kedua, pahami ujian yang akan Tuhan lakukan
bagi kita (ay. 13). Ayat tersebut
berbicara bahwa Tuhan akan menguji kita dengan api. Jika kita tahu bahwa
Tuhan akan menguji kita dengan api, tentu kita seharusnya tidak akan memilih
bahan bangunan yang tidak tahan api. Jika Tuhan akan menguji kita dengan air,
maka kita pun harus memilih bahan bangunan yang tahan air, dan begitu
seharusnya. Dari mana kita bisa mengerti apa yang akan Tuhan gunakan untuk
menguji kita? Tidak ada cara lain selain dari membaca Firman Tuhan dan memiliki
waktu pribadi yang intim dengan Tuhan. Jika kita tidak mau membaca Firman Tuhan
dan bersekutu denganNya, maka sama saja kita tidak tahu bagaimana Tuhan akan
menguji kita, dan kita akan bisa salah mengambil keputusan di tahap
selanjutnya.
Ketiga, pilih bahan yang tepat (ay. 12). Ini
terkait erat dengan langkah ketiga. Jangan sembarangan memilih bahan, tetapi
pilihlah bahan yang tahan lama, walaupun mungkin membutuhkan banyak usaha dari
kita. Mengapa demikian, karena kita membangun rumah di surga yang kekal, bukan
di dunia yang sementara. Apa iya kita akan membangun rumah kita dari
bahan-bahan yang tidak awet seperti dari jerami atau kayu? Bukankah kita
seharusnya membangun dari bahan-bahan yang berkualitas seperti emas, perak,
atau bahkan permata?
Ini adalah gambaran bagaimana kita harus
hidup di dunia ini sambil mempersiapkan diri untuk kehidupan kekal di surga
kelak. Selama kita membangun di atas dasar yang benar, yaitu Yesus Kristus,
maka kita pasti selamat. Walaupun demikian, segala jerih payah kita dalam
melayani Tuhan tidak akan sia-sia. Selama pekerjaan kita dipandang tahan uji
oleh Tuhan, maka kita pun akan mendapatkan upah (ay. 14). Upah di sini tidak bicara tentang keselamatan, karena
keselamatan itu sudah menjadi hak kita ketika kita percaya kepada Tuhan. Upah
di sini adalah upah yang diberikan Tuhan atas segala jerih payah kita melayani
Tuhan. Akan tetapi ketika hasil pekerjaan kita tidak tahan uji alias terbakar,
maka kita sendiri akan rugi, tetapi hal itu tidak mempengaruhi keselamatan kita
(ay. 15).
Bagaimana dengan kita? Pertanyaan pertama,
sudahkah kita percaya kepada Yesus Kristus? Jika sudah, maka pertanyaan kedua
adalah sudahkah kita membuat hidup kita menjadi hidup yang berkualitas di
hadapan Tuhan? Hal ini berarti kita harus memiliki tindakan yang benar dan
sesuai dengan apa yang diperintahkan Tuhan bagi kita. Kita harus mau bayar
harga untuk mengiring dan melayani Tuhan. Lebih baik kita membayar harga di
dunia ini dengan memberikan yang terbaik bagi Tuhan, daripada kita “santai-santai”
di dunia ini, karena apa yang akan kita terima di surga nanti, tergantung dari
apa yang kita sudah lakukan bagi Tuhan di dunia ini.
Bacaan Alkitab: 1 Korintus
3:11-15
3:11 Karena tidak ada seorang pun yang dapat
meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus
Kristus.
3:12 Entahkah orang membangun di atas dasar
ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
3:13 sekali kelak pekerjaan masing-masing
orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak
dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
3:14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang
tahan uji, ia akan mendapat upah.
3:15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan
menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam
api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.