Minggu, 17 Maret 2013
Bacaan Alkitab: Yehezkiel
34:17-22
“Maka Aku akan menolong domba-domba-Ku, supaya
mereka jangan lagi menjadi mangsa dan Aku akan menjadi hakim di antara domba
dengan domba.” (Yeh 34:22)
Domba vs Domba
Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis
renungan tentang gembala vs domba dalam Yehezkiel 34:1-16. Ayat tersebut
mengingatkan kita yang berprofesi sebagai gembala atau bagi kita yang bertanggung
jawab atas domba-domba kita, untuk menggembalakan dengan sungguh-sungguh. Hari
ini, kelanjutan dari ayat tersebut adalah bahwa kita yang bukan gembala (yaitu
kita yang masih sama-sama domba), juga harus bersikap dengan benar terhadap
domba-domba yang lain, jika tidak maka Tuhan sendiri yang akan bertindak.
Bacaan Alkitab kita hari ini dimulai dengan
perintah Tuhan kepada domba-dombaNya bahwa Ia sendiri akan menjadi hakim di
antara domba-dombaNya (ay. 17). Ini adalah perintah Tuhan kepada
domba-dombaNya, yang artinya bahwa di antara domba-domba Tuhan, ternyata juga
ada domba-domba yang nakal. Seperti apa bentuk kenakalan domba tersebut?
Alkitab menulis bahwa domba-domba yang nakal ini adalah domba-domba yang
menghabiskan padang rumput yang terbaik (ay. 18a). Tidak hanya itu saja, domba
nakal ini juga menginjak-injak padang rumput yang sebenarnya menjadi milik
domba lain (ay. 18b). Bahkan ketika ia minum air yang jernih, domba yang nakal
ini tidak rela domba lain menikmati air yang jernih sehingga ia pun mengeruhkan
air tersebut dengan kakinya (ay. 18c).
Secara ringkas, Alkitab menuliskan bahwa ciri
domba-domba nakal ini adalah dengan cara menghambat domba lain mendapatkan
makanan dan minuman yang seharusnya dapat mereka dapatkan. Domba-domba yang
seharusnya mendapat rumput yang segar dan baik, serta minum dari air yang
jernih, akhirnya mendapatkan rumput sisa diinjak-injak dan air yang keruh (ay.
19). Padahal Tuhan sebagai gembala saja sudah menyiapkan rumput dan air dengan
kualitas terbaik bagi domba-dombaNya.
Itulah mengapa Tuhan sangat marah kepada
domba-domba yang nakal tersebut. Tuhan akan menjadi hakim antara domba yang
gemuk (yaitu domba yang nakal karena ia memakan bagian yang terbaik tanpa
memperhatikan kepentingan domba-domba lain), dan domba yang gemuk (yaitu domba
yang teraniaya karena ditindas oleh domba-domba yang nakal) (ay. 20). Tuhan akan
menjadi hakim yang menghukum domba-domba gemuk tersebut, karena mereka
mendorong dan mendesak domba-domba yang lemah (ay. 21), dan akan membela
domba-domba yang kurus tersebut (ay. 22).
Jika kita mau jujur, apakah kita termasuk
domba-domba yang gemuk dan nakal tersebut? Cara mengetahuinya cukup mudah,
yaitu apakah kita senang jika orang lain mendapatkan lebih dari apa yang kita
dapat? Jika jawabannya ya, maka kita bukan termasuk domba-domba yang nakal.
Tetapi jika jawabannya adalah tidak, maka ada kemungkinan kita menjadi domba
yang nakal tersebut. Kita dan jemaat
lainnya sama-sama adalah domba-domba Tuhan, dan Tuhanlah gembala kita. Jadi
bagaimana mungkin sesama domba Tuhan bisa saling sikut dan saling tendang?
Bukankah kita seharusnya saling membantu? Domba yang kuat seharusnya membantu
yang lemah dan bukannya justru menginjak-injak yang lemah?
Menjadi instropeksi bagi kita, apakah kita
pernah bersikap seperti itu, walau mungkin tanpa kita sadari? Dari hal yang
sederhana, apabila seseorang ditunjuk menjadi ketua panitia acara gereja
misalnya, apakah kita mendukung orang tersebut walaupun mungkin kita kurang
cocok dengannya, atau kita justru mencoba mencari cara untuk “menghancurkannya”
dengan menyebarkan gosip-gosip yang tidak benar? Jika dalam hal yang sederhana
saja kita tidak dapat menjadi domba yang baik, bagaimana mungkin Tuhan akan
mempercayakan kita sebagai gembala? Jika kita saja menindas sesama domba lain
ketika kita masih sama-sama domba, tentu ketika kita menjadi gembala kita pasti
akan lebih menindas domba-domba kita. Jika kita seperti itu, saatnya kita
menyadari kesalahan kita dan mencoba untuk menjadi domba yang lebih baik lagi,
yang mendukung domba lain dan bukannya menjatuhkan mereka, kecuali kita memang
mau merasakan hukuman Tuhan bagi kita.
Bacaan Alkitab: Yehezkiel
34:17-22
34:17 Dan hai kamu domba-domba-Ku, beginilah
firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan
domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan.
34:18 Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu
menghabiskan padang rumput yang terbaik? Mesti pulakah kamu injak-injak padang
rumput yang lain-lain dengan kakimu? Belum cukup bahwa kamu minum air yang
jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu kamu keruhkan dengan kakimu?
34:19 Apakah domba-domba-Ku seharusnya
memakan rumput yang sudah diinjak-injak kakimu dan meminum air yang sudah
dikeruhkan kakimu?
34:20 Oleh sebab itu, beginilah firman Tuhan
ALLAH terhadap mereka. Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan menjadi hakim di
antara domba yang gemuk dengan domba yang kurus;
34:21 oleh karena semua yang lemah kamu desak
dengan lambungmu dan bahumu serta kamu tanduk dengan tandukmu, sehingga kamu
menghalau mereka ke luar kandang,
34:22 maka Aku akan menolong domba-domba-Ku,
supaya mereka jangan lagi menjadi mangsa dan Aku akan menjadi hakim di antara
domba dengan domba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.