Kamis, 7 Maret 2013
Bacaan Alkitab: 1 Yohanes 2:3-6
“Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam
Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yoh 2:6)
Hidup Seperti Kristus
Telah Hidup
Cukup banyak orang Kristen yang bangga
terhadap gerejanya. Lebih lagi, cukup banyak orang Kristen yang bangga terhadap
gembala atau pendetanya. Mereka sangat bangga hingga mereka benar-benar
mengikuti cara hidup si pendeta. Mereka sangat fanatik terhadap si pendeta,
sehingga kemanapun ia pergi berkhotbah, orang Kristen yang terpesona dengan
karisma si pendeta akan mengikuti pendeta itu. Bahkan ketika si pendeta
berkhotbah di gereja A, mereka mendatangi gereja A. Ketika si pendeta berkhotbah
di gereja B, mereka juga ikut datang ke gereja B. Bahkan ketika si pendeta
memutuskan keluar dari denominasi gerejanya dan mendirikan gereja baru, mereka
pun juga ikut keluar dari gereja yang lama dan ikut pergi ke gereja baru,
tempat si pendeta yang baru.
Jujur, kita kadang-kadang lebih melihat sosok
pendeta yang luar biasa, dan kita berandai-andai jika kita bisa seperti pendeta
tersebut, berkhotbah dengan penuh karisma, memiliki banyak jemaat dan banyak
persembahan juga. Sayangnya, kita melupakan sesuatu, yaitu kita lebih melihat
sosok pendeta daripada sosok Tuhan Yesus Kristus yang seharusnya kita sembah
dan agungkan.
Padahal, jika kita mengaku bahwa kita adalah
anak-anak Allah, yaitu orang-orang yang mengenal Allah, maka kita pun memiliki
kewajiban untuk menuruti perintah-perintah Allah (ay. 3). Percuma jika kita
hanya berkoar-koar saja bahwa kita adalah orang Kristen, kita percaya kepada
Tuhan Yesus, tetapi kita tidak pernah menuruti perintahNya. Hal itu sama saja
bahwa kita adalah seorang pendusta, dan tidak ada kebenaran di dalam kita (ay.
4).
Seseorang yang mengaku bahwa ia adalah anak
Allah, maka ia pun seharusnya memiliki hidup yang benar. Apa itu hidup yang
benar? Bagaimana cara mengukur apakah seseorang sudah memiliki hidup yang
benar? Mudah saja, bandingkan hidupnya dengan hidup Kristus. Apakah ia sudah
hidup seperti Kristus hidup, atau ia masih jauh dari gaya hidup Kristus.
Seseorang yang mengaku bahwa ia adalah anak Allah, yang percaya kepada Tuhan
Yesus, maka ia wajib hidup seperti Kristus telah hidup (ay. 6). Standar yang
harus dicapai adalah standar Kristus, bukan standar orang tua kita, bukan
standar pendeta kita, tetapi standar Tuhan Yesus sendiri, dan tidak ada cara
lain untuk bisa mencapai standar itu kecuali kita telah memahami bagaimana cara
Kristus hidup dengan cara membaca Firman Tuhan dengan rutin dan
sungguh-sungguh.
Ketika kita mau membaca Firman Tuhan, dan
juga mau hidup sesuai dengan Firman Tuhan, itu adalah tanda bahwa kita
benar-benar telah hidup di dalam Tuhan. Selama kita masih belum bisa melakukan
apa yang tertulis di dalam Firman Tuhan, maka sesungguhnya kita masih belum
100% tinggal di dalam Dia (ay. 5). Mau tidak mau, semakin hari hidup kita pun harus
semakin berpadanan dengan Injil Kristus. Hidup kita semakin hari harus semakin
serupa dengan gambaran Kristus. Jika hidup kita tidak ada kemajuan sama sekali,
mungkin kita memang masih anak-anak dan belum bisa dianggap dewasa secara
rohani.
Menjadi bahan instropeksi bagi kita, apakah
kita sudah sungguh-sungguh hidup sesuai dengan Firman Tuhan? Apakah kita sudah
sungguh-sungguh hidup seperti Kristus telah hidup? Memang baik jika kita
meneladani pendeta kita atau gembala kita. Tetapi akan jauh lebih baik jika
kita mau dan dapat meneladani kehidupan Kristus. Ada banyak karakter Kristus
yang dapat kita terapkan dalam hidup kita, tetapi ada satu sifat yang luar
biasa, yang harus mewarnai selluruh kehidupan kita, yaitu kasih. Segala
tindakan Kristus, dari sejak lahir, melayani, menyembuhkan, mengabarkan Injil,
bahkan menderita, mati dan bangkit adalah karena kasihNya kepada kita. Sudahkah
hidup kita juga memancarkan kasih seperti kasih yang Tuhan miliki?
Bacaan Alkitab: 1 Yohanes 2:3-6
2:3 Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal
Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.
2:4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia,
tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di
dalamnya tidak ada kebenaran.
2:5 Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya,
di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita
ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.
2:6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di
dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.