Senin, 25 Februari 2013
Bacaan Alkitab: 1 Tawarikh 25:1-7
“Jumlah mereka bersama-sama saudara-saudara
mereka yang telah dilatih bernyanyi untuk TUHAN -- mereka sekalian adalah ahli
seni -- ada dua ratus delapan puluh delapan orang.” (1 Taw 25:7)
Pelayanan di
Bidang Seni
Kebanyakan ketika kita mendengar kata
“pelayanan”, terutama dalam konteks
pelayanan di gereja, kita cenderung akan mengartikan pelayanan tersebut sebagai
pelayanan di atas mimbar, entah berkhotbah, atau pelayanan-pelayanan yang
berhubungan dengan Firman Tuhan. Kebanyakan orang hanya melihat pelayanan dari
Firman Tuhan yang disampaikan. Di satu sisi, hal itu memang benar. Tetapi di
sisi lain, ada banyak cara bagi seseorang untuk mengambil bagian dalam
pelayanan.
Lembaga Alkitab Indonesia memberi judul perikop
bagi bacaan Alkitab kita hari ini dengan judul: Para penyanyi. Sejujurnya,
perikop ini tidak hanya menceritakan tentang para penyanyi, tetapi seluruh
pelayan Tuhan yang melayani Tuhan dengan jiwa seni mereka. Raja Daud yang saat
itu berkuasa, menunjuk tiga keluarga untuk melayani Tuhan di bidang seni
ini, yaitu anak-anak Asaf, Heman, dan
Yedutun (ay. 1a). Mereka melayani Tuhan dengan cara bernubuat sambil diiringi
musik kecapi, gambus, dan ceracap (ay. 1b). Mereka melayani Tuhan dengan
karunia yang mereka miliki. Ada yang bernubuat, yaitu anak-anak Asaf (ay. 2),
bernubuat dengan diiringi musik, yaitu anak-anak Yedutun (ay. 3). Ada juga yang
melayani dengan cara menjadi pelihat bagi raja, yaitu anak-anak Heman (ay.
4-5).
Walaupun jenis pelayanan mereka berbeda-beda,
tetapi raja Daud mengelompokkan pelayanan mereka dalam satu jenis pelayanan,
yaitu pelayanan di bidang seni. Sangat mungkin walaupun mereka melayani dengan
cara bernubuat atau menjadi pelihat, mereka melakukannya dengan nyanyian dan
musik. Ini juga dapat kita lihat di kitab Mazmur, bagaimana nubuatan-nubuatan
pun dinyanyikan dengan musik tertentu. Ayat 6 memberikan gambaran bagaimana
anak-anak dari ketiga kaum keluarga ini melayani dengan bernyanyi dan bermain
musik di bawah pimpinan ayah mereka (ay. 6).
Raja Daud menganggap bahwa pelayanan di
bidang seni ini sangat penting dan tidak
kalah pentingnya dengan pelayanan jenis lainnya. Musik dan nyanyian yang mereka
lakukan tidak hanya sekedar musik belaka, tetapi musik yang bertujuan untuk
menyembah dan memuliakan Tuhan. Seringkali hal ini yang luput dari pola pikir
kita, yaitu segala jenis musik di gereja digunakan hanya sebagai pelengkap
ibadah. Padahal musik itu seharusnya menjadi sarana untuk membuat jemaat bisa
merasakan hadirat Tuhan dan menyembah Tuhan dalam kebenaran. Itulah mengapa
raja Daud tidak sembarangan menunjuk para pelayan seni ini. Alkitab mengatakan
bahwa mereka semua adalah ahli seni, dengan jumlah total saat itu adalah 288
orang (ay. 7). Mereka bukan hanya orang yang bisa memainkan musik dengan
seadanya. Mereka adalah para ahli, yang memang berpengalaman dan memiliki
karunia khusus di bidang tersebut.
Menjadi pertanyaan bagi kita, apakah selama
ini kita telah sungguh-sungguh mempersiapkan pelayanan seni ini di gereja kita
masing-masing? Atau kita menganggap bahwa pelayanan ini hanyalah pelayanan
biasa yang dapat dilakukan oleh siapa saja? Alangkah baiknya jika kita
menempatkan orang-orang yang memang memiliki karunia di bidang musik untuk
melayani di bidang musik ini. Jangan kita hanya asal menempatkan orang untuk
pelayanan karena memang tidak ada orang yang mau. Ambillah bagian untuk
melayani dengan sungguh-sungguh, sesuai dengan karunia yang Tuhan berikan kepada
kita. Ketika kita melakukan hal tersebut, maka pelayanan kita akan menjadi
pelayanan yang luar biasa dan berdampak besar bagi orang lain.
Bacaan Alkitab: 1 Tawarikh 25:1-7
25:1 Selanjutnya untuk ibadah Daud dan para
panglima menunjuk anak-anak Asaf, anak-anak Heman dan anak-anak Yedutun. Mereka
bernubuat dengan diiringi kecapi, gambus dan ceracap. Daftar orang-orang yang
bekerja dalam ibadah ini ialah yang berikut:
25:2 dari anak-anak Asaf ialah Zakur, Yusuf,
Netanya dan Asarela, anak-anak Asaf di bawah pimpinan Asaf, yang bernubuat
dengan petunjuk raja.
25:3 Dari Yedutun ialah anak-anak Yedutun:
Gedalya, Zeri, Yesaya, Simei, Hasabya dan Matica, enam orang, di bawah pimpinan
ayah mereka, Yedutun, yang bernubuat dengan diiringi kecapi pada waktu menyanyikan
syukur dan puji-pujian bagi TUHAN.
25:4 Dari Heman ialah anak-anak Heman: Bukia,
Matanya, Uziel, Sebuel, Yerimot, Hananya, Hanani, Eliata, Gidalti,
Romamti-Ezer, Yosbekasa, Maloti, Hotir dan Mahaziot.
25:5 Mereka ini sekalian adalah anak-anak Heman,
pelihat raja, menurut janji Allah untuk meninggikan tanduk kekuatannya; sebab
Allah telah memberikan kepada Heman empat belas orang anak laki-laki dan tiga
orang anak perempuan.
25:6 Mereka ini sekalian berada di bawah
pimpinan ayah mereka pada waktu menyanyikan nyanyian di rumah TUHAN dengan
diiringi ceracap, gambus dan kecapi untuk ibadah di rumah Allah dengan petunjuk
raja. Demikianlah keadaan bani Asaf, Yedutun dan Heman.
25:7 Jumlah mereka bersama-sama
saudara-saudara mereka yang telah dilatih bernyanyi untuk TUHAN -- mereka
sekalian adalah ahli seni -- ada dua ratus delapan puluh delapan orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.