Sabtu, 23 Maret 2013
Bacaan Alkitab: Daniel 5:13-17
“Kemudian Daniel menjawab raja: "Tahanlah
hadiah tuanku, berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain! Namun demikian,
aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan memberitahukan maknanya kepada
tuanku.” (Dan 5:17)
Melayani Tanpa
Mengharap Imbalan
Saat saya baru saja bekerja setelah lulus
kuliah, tiba-tiba saya ditawari untuk melayani sebagai pemusik di suatu retreat
atau kamp bagi para pelajar yang akan diadakan bersamaan waktunya dengan long weekend. Memang pada masa kuliah
dahulu, saya cukup sering mengambil bagian dalam pelayanan musik, tetapi saya
tidak menyangka bahwa setelah saya lulus kuliah, saya masih ditawari untuk
melayani, apalagi ini adalah pelayanan bagi para pelajar.
Saya pun menerima pelayanan tersebut, dan
untuk mempersiapkan diri, saya harus berlatih bagi kamp tersebut, dan saat itu
panitia kamp benar-benar menjaga kualitas rohani para pelayan yang akan
melayani, sehingga untuk satu sesi saja, kami harus berlatih minimal 3 kali
bersama tim musik. Saya lupa saat itu persisnya saya melayani di berapa sesi,
tetapi saya rasa sekitar 3 atau 4 kali, sehingga minimal saya harus menyiapkan
waktu untuk 9 sampai 12 kali latihan untuk kamp tersebut.
Saat kamp tersebut berlangsung, kami juga
tidak diberi fasilitas kendaraan sehingga saya pun harus naik kendaraan umum ke
sana (dengan waktu tempuh hampir 3 jam lamanya karena long weekend), melayani sejumlah sesi di sana (dan juga wajib hadir
di sesi-sesi lain), dan ketika selesai, panitia hanya memberi saya (dan juga
para pelayan lainnya) sebuah amplop yang berisi kartu ucapan terima kasih. Memang
bagi kebanyakan orang, mereka akan berpikir bahwa itu adalah kegiatan yang
sia-sia dan membuang waktu. Akan tetapi bagi saya, banyak hal yang saya dapat
dari kamp itu, dan walaupun “tidak dibayar” sekalipun, tetapi setiap kali saya
melihat kartu ucapan tersebut, saya kembali teringat akan masa-masa dimana saya
boleh melayani dengan motivasi yang tulus di hadapan Tuhan, tanpa mengharapkan imbalan
sedikitpun.
Hal yang sama terjadi juga pada Daniel. Ketika
raja Belsyazar melihat tangan yang menulis di dinding istana dan tidak ada
seorang pun yang dapat mengartikan tulisan tersebut, maka raja Belsyazar pun
memanggil Daniel. Saat itu Daniel pun masih memegang kedudukan yang tinggi yang diwarisinya sejak zaman
Nebukadnezar, ayah Belsyazar.
Saat Daniel datang dan menghadap raja,
Belsyazar pun tahu (minimal mendengar) bahwa Daniel adalah orang yang penuh
dengan Roh Tuhan, yang memiliki akal budi dan hikmat jauh lebih tinggi daripada
segala orang bijaksana, para ahli jampi, dan orang-orang pintar lainnya yang
ada di kerajaan tersebut (ay. 13-14). Bahkan segala orang bijaksana yang ada di
kerajaan pun tidak mampu mengartikan arti tulisan tersebut (ay. 15).
Karena begitu bingungnya dengan arti tulisan
di dinding tersebut, raja Belsyazar sampai mennjanjikan hadiah yang luar biasa
bagi Daniel, jika ia dapat mengartikan makna tulisan tersebut. Apa saja hadiah
yang dijanjikan? Pakaian dari kain ungu, rantai emas yang akan dikalungkan pada
lehernya, dan juga posisi sebagai orang ketiga dalam kerajaan (ay. 16). Itu
bukan hadiah yang kecil, tetapi sangat luar biasa dan pasti diingini oleh semua
orang yang ada di kerajaan.
Akan tetapi Daniel tahu bahwa Tuhan tidak
ingin Daniel hanya mengejar harta. Daniel tahu bahwa Tuhan ingin ia untuk
mengartikan tulisan tersebut, karena Tuhan sudah membuat orang-orang lain tidak
bisa mengartikannya. Tuhan telah membuat perbedaan antara Daniel dengan
orang-orang bijaksana lainnya, dan itu sudah cukup bagi Daniel, sehingga Daniel
pun menolak hadiah tersebut dan membiarkan orang lain saja yang menerimanya.
Daniel mau mengartikan tulisan di dinding tersebut tanpa diberi hadiah
sekalipun, karena Daniel tahu ada maksud Tuhan bagi raja Belsyazar dalam
tulisan tersebut (ay. 17).
Bukankah ini adalah sikap luar biasa dari
Daniel? Daniel tahu bahwa ia diberi
kemampuan khusus oleh Allah untuk dapat mengartikan berbagai mimpi dan hal-hal
lainnya. Ia bahkan sepuluh kali lebih bijaksana dari orang-orang lain yang ada
di kerajaan (Dan 1:20). Bahkan karena ia pun mau mengartikan tanpa mengharap
imbalan, Alkitab mencatat bahwa Daniel pun justru tetap diberi hadiah oleh raja
Belsyazar (Dan 5:29). Dan bahkan Daniel mendapatkan “hadiah” lain, yaitu bahwa
pada malam itu ketika raja Belsyazar terbunuh, nyawanya tetap selamat walaupun
ia menjabat sebagai orang ketiga di kerajaan tersebut (dimana biasanya raja
yang baru akan membunuh raja lama dan orang-orang terdekatnya), bahkan Daniel
masih tetap dipercaya oleh raja baru (raja Darius) untuk menjadi orang penting
di kerajaannya.
Jujur, saya agak risih dengan para
pelayan-pelayan Tuhan yang “memasang tarif” atau “pilih-pilih” dalam pelayanan.
Jika pelayanan itu tidak mendatangkan keuntungan baginya, atau jika pelayanan
tersebut tidak bisa membuat balik modal, maka orang tersebut akan menolak pelayanan
tersebut. Saya sedih dengan orang-orang yang “hitung-hitungan” dengan Tuhan
dalam hal pelayanan. Seorang pelayan Tuhan seharusnya sudah jauh lebih dewasa
dan siap melayani dimanapun Tuhan menempatkan. Kalau kita “hitung-hitungan”
dengan Tuhan, maka Tuhan juga bisa “hitung-hitungan” dengan kita, dan
percayalah, tidak ada yang bisa mengalahkan “hitung-hitungan”nya Tuhan. Jika
kita sudah katakan “ya” terhadap suatu pelayanan kita, maka lakukanlah itu
tanpa perlu memikirkan berapa imbalan yang akan kita terima. Sekiranya kita
tidak menerima imbalan apapun juga (dalam bentuk barang atau uang) dari orang
yang mengundang kita untuk melayani di sana, percayalah bahwa Tuhan yang akan
memberikan imbalanNya kepada kita, sepanjang kita mau memberikan yang terbaik
bagiNya.
Bacaan Alkitab: Daniel 5:13-17
5:13 Lalu dibawalah Daniel menghadap raja.
Bertanyalah raja kepada Daniel: "Engkaukah Daniel itu, salah seorang
buangan yang telah diangkut oleh raja, ayahku, dari tanah Yehuda?
5:14 Telah kudengar tentang engkau, bahwa
engkau penuh dengan roh para dewa, dan bahwa padamu terdapat kecerahan, akal
budi dan hikmat yang luar biasa.
5:15 Kepadaku telah dibawa orang-orang
bijaksana, para ahli jampi, supaya mereka membaca tulisan ini dan
memberitahukan maknanya kepadaku, tetapi mereka tidak sanggup mengatakan makna
perkataan itu.
5:16 Tetapi telah kudengar tentang engkau,
bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab
itu, jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya
kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu
akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai
kekuasaan sebagai orang ketiga."
5:17 Kemudian Daniel menjawab raja:
"Tahanlah hadiah tuanku, berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain!
Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan memberitahukan
maknanya kepada tuanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.