Rabu, 27 Februari 2013
Bacaan Alkitab: Kidung Agung
8:6-7
“Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu,
seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih
seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!” (Kid 8:6)
Cinta yang Kuat
Setiap orang
yang pernah merasakan jatuh cinta, pasti setuju bahwa cinta itu sangat
kuat dan dashyat, bahkan cinta dapat mendorong kita melakukan hal-hal yang
tidak masuk di akal. Demi cintanya pada orang yang ia cintai, seseorang bisa
menempuh perjalanan jauh untuk menemui orang yang ia cintai tersebut. Tidak
peduli berapa jauh jarak yang harus ditempuh atau berapa besar biaya yang harus
dikeluarkan, orang tersebut akan melakukannya dengan tidak merasa terpaksa.
Mengapa? Karena cinta itu yang membuat dirinya mampu melakukan hal-hal yang
luar biasa.
Tidak salah memang jika Alkitab mengatakan
bahwa cinta itu sangat kuat, bahkan begitu kuatnya hingga cinta itu seperti
maut (ay. 6a). Artinya adalah kita tidak boleh main-main dengan urusan cinta
ini, karena jika kita salah menangani cinta ini, maka cinta ini akan dapat
membahayakan kita seperti maut. Cinta itu pun digambarkan seperti nyala api
(ay. 6b). Api yang menyala dengan dikendalikan akan dapat berguna untuk
memasak, menghangatkan, atau memberi cahaya. Akan tetapi api yang menyala tanpa
dikendalikan akan menjadi besar dan berbahaya. Api tersebut dapat menimbulkan
kebakaran yang hebat.
Hal itu merupakan gambaran bagaimana kita
harus mengendalikan cinta kita. Hati-hati dengan cinta, karena sekali cinta itu
tidak terkendali, bahkan air yang banyak
dan sungai pun tidak akan dapat memadamkannya (ay. 7). Cinta itu bukan sesuatu
yang kotor. Cinta itu suci, asalkan digunakan pada saat yang tepat dan kepada orang yang tepat.
Masalahnya banyak orang salah menggunakan cinta itu. Orang menggunakan cinta
sebelum waktunya, atau menggunakan cinta kepada orang yang salah. Cinta dalam
pernikahan itu kudus, dan tidak salah ketika seorang suami mencintai isteirnya
dan sebaliknya. Akan tetapi cinta itu
menjadi salah apabila dilakukan sebelum waktunya.
Dalam ayat lainnya, dikatakan agar kita tidak
membangkitkan cinta sebelum waktunya (Kid 3:5). Kita pun harus dapat
mengendalikan diri kita agar kita tidak jatuh ke dalam dosa, hanya karena kita
tidak bisa mengendalikan cinta tersebut. Cinta bisa membuat kita melakukan
banyak hal positif, tetapi cinta juga bisa membuat kita melakukan lebih banyak
hal negatif. Itulah pentingnya kita harus mengendalikan diri kita.
Kitab Kidung Agung berbicara banyak tentang cinta, tetapi cinta yang dimaksud adalah cinta
antara mempelai pria dan wanita. Jika ada di antara kita yang masih belum
menikah, apalagi masih remaja, mungkin kita harus hati-hati. Jika kita
berpacaran pun, kita harus melihat apakah kita sudah berpacaran dengan benar
dan tidak melakukan hal-hal yang belum semestinya? Godaan memang banyak, tetapi
kita pun memiliki kuasa untuk menolak godaan. Caranya adalah tetap hidup dalam
Firman Tuhan dan komunitas yang mendukung kita. Jagalah pergaulan kita, jangan
sampai kita ada di komunitas yang kurang baik, yang akan merusak kebiasaan baik
yang kita miliki (1 Kor 15:33).
Bacaan Alkitab: Kidung Agung 8:6-7
8:6 -- Taruhlah aku seperti meterai pada
hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut,
kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti
nyala api TUHAN!
8:7 Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta,
sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta
benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.