Rabu, 13 Maret 2013

Pelaku Firman



Sabtu, 16 Maret 2013
Bacaan Alkitab: Yakobus 1: 22-25
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.” (Yak 1:22)


Pelaku Firman


Sejak saya mulai menulis renungan ini, saya merasa bahwa ada suatu tanggung jawab yang lebih besar yang saya miliki. Dalam artian, saya tidak boleh hanya menulis renungan ini yang dibaca orang lain, tetapi saya sendiri justru tidak melakukan Firman Tuhan tersebut . Hal yang paling sederhana tetapi sulit untuk dilakukan terjadi pada minggu lalu, ketika saya dihadapkan pada kondisi dimana saya tidak dapat masuk kuliah padahal berdasrkan informasi dari teman-teman, dosen tersebut memperhitungkan kehadiran mahasiswanya. Teman saya justru menyarankan agar saya menandatangani saja kolom yang kosong (pada saat saya tidak hadir), toh dosen tersebut tidak pernah mengabsen dengan cara memanggil satu persatu nama mahasiswanya.

Hal itu menjadi dilema bagi saya. Jika saya menandatangani daftar hadir pada saat saya tidak hadir, berarti saya membohongi diri saya sendiri. Tetapi jika tidak, maka saya terancam mendapatkan nilai yang tidak maksimal. Hal ini membuat saya bingung, hingga akhrinya, ketika saya teringat ayat bacaan kita hari ini, saya memutuskan untuk tetap bersikap jujur dan tidak menandatangani daftar hadir pada saat saya memang tidak hadir.

Ini baru contoh sederhana, tetapi pada kenyataannya, sangat banyak kejadian di hidup kita dimana kita diperhadapkan pada pilihan, apakah kita mau hidup sesuai Firman Tuhan, ataukah kita memilih untuk tidak melakukan Firman Tuhan. Standar yang sebenarnya adalah kita harus menjadi pelaku Firman, bukan hanya pendengar saja (ay. 22). Itu sama saja dengan orang yang bercermin, tetapi tidak mau mengakui bayangan di cermin itu adalah dirinya. Ia melupakan mukanya karena tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan (ay. 23-24).

Jika pendengar Firman yang tidak melakukan Firman Tuhan saja sudah salah, lalu tentu penulis renungan seperti saya juga harus memiliki standar yang lebih tinggi. Para hamba Tuhan dan pelayan Tuhan, khususnya mereka yang menyampaikan Firman Tuhan juga harus menjaga  hidup mereka agar berpadanan dengan Firman Tuhan. Jika tidak, maka sebenarnya mereka hanyalah orang-orang munafik, yang menyampaikan Firman tetapi tidak melakukannya. Sama seperti orang Farisi dan ahli Taurat yang mengerti Firman, tetapi menolak Yesus yang membawa Firman Tuhan.

Saya tidak tahu apakah anda adalah hamba Tuhan, jemaat biasa, atau orang yang belum percaya. Akan tetapi, sudah saatnya kita menaikkan tingkatan kita, yaitu bukan hanya pembaca Firman atau pendengar Firman, atau pemberita Firman, tetapi jadilah pelaku Firman. Menjadi pelaku Firman bukan hanya bagi para hamba Tuhan atau orang-orang yang bergelar S.Th., tetapi itu berlaku bagi setiap orang percaya yang mengaku bahwa mereka adalah anak-anak Allah. Ketika kita mau melakukan Firman Tuhan, maka Firman itu akan memerdekakan kita, dan kita akan berbahagia karena kita telah melakukan Firman Tuhan (ay. 25).


Bacaan Alkitab: Yakobus 1: 22-25
1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
1:23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
1:24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
1:25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.