Sabtu, 16 Maret 2013
Bacaan Alkitab: Yakobus 1: 22-25
“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman
dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri
sendiri.” (Yak 1:22)
Pelaku Firman
Sejak saya mulai menulis renungan ini, saya
merasa bahwa ada suatu tanggung jawab yang lebih besar yang saya miliki. Dalam
artian, saya tidak boleh hanya menulis renungan ini yang dibaca orang lain,
tetapi saya sendiri justru tidak melakukan Firman Tuhan tersebut . Hal yang
paling sederhana tetapi sulit untuk dilakukan terjadi pada minggu lalu, ketika
saya dihadapkan pada kondisi dimana saya tidak dapat masuk kuliah padahal
berdasrkan informasi dari teman-teman, dosen tersebut memperhitungkan kehadiran
mahasiswanya. Teman saya justru menyarankan agar saya menandatangani saja kolom
yang kosong (pada saat saya tidak hadir), toh dosen tersebut tidak pernah
mengabsen dengan cara memanggil satu persatu nama mahasiswanya.
Hal itu menjadi dilema bagi saya. Jika saya menandatangani
daftar hadir pada saat saya tidak hadir, berarti saya membohongi diri saya
sendiri. Tetapi jika tidak, maka saya terancam mendapatkan nilai yang tidak
maksimal. Hal ini membuat saya bingung, hingga akhrinya, ketika saya teringat
ayat bacaan kita hari ini, saya memutuskan untuk tetap bersikap jujur dan tidak
menandatangani daftar hadir pada saat saya memang tidak hadir.
Ini baru contoh sederhana, tetapi pada
kenyataannya, sangat banyak kejadian di hidup kita dimana kita diperhadapkan
pada pilihan, apakah kita mau hidup sesuai Firman Tuhan, ataukah kita memilih
untuk tidak melakukan Firman Tuhan. Standar yang sebenarnya adalah kita harus
menjadi pelaku Firman, bukan hanya pendengar saja (ay. 22). Itu sama saja
dengan orang yang bercermin, tetapi tidak mau mengakui bayangan di cermin itu
adalah dirinya. Ia melupakan mukanya karena tidak sesuai dengan apa yang ia
inginkan (ay. 23-24).
Jika pendengar Firman yang tidak melakukan
Firman Tuhan saja sudah salah, lalu tentu penulis renungan seperti saya juga
harus memiliki standar yang lebih tinggi. Para hamba Tuhan dan pelayan Tuhan,
khususnya mereka yang menyampaikan Firman Tuhan juga harus menjaga hidup mereka agar berpadanan dengan Firman
Tuhan. Jika tidak, maka sebenarnya mereka hanyalah orang-orang munafik, yang menyampaikan
Firman tetapi tidak melakukannya. Sama seperti orang Farisi dan ahli Taurat
yang mengerti Firman, tetapi menolak Yesus yang membawa Firman Tuhan.
Saya tidak tahu apakah anda adalah hamba
Tuhan, jemaat biasa, atau orang yang belum percaya. Akan tetapi, sudah saatnya
kita menaikkan tingkatan kita, yaitu bukan hanya pembaca Firman atau pendengar
Firman, atau pemberita Firman, tetapi jadilah pelaku Firman. Menjadi pelaku
Firman bukan hanya bagi para hamba Tuhan atau orang-orang yang bergelar S.Th.,
tetapi itu berlaku bagi setiap orang percaya yang mengaku bahwa mereka adalah
anak-anak Allah. Ketika kita mau melakukan Firman Tuhan, maka Firman itu akan
memerdekakan kita, dan kita akan berbahagia karena kita telah melakukan Firman
Tuhan (ay. 25).
Bacaan Alkitab: Yakobus 1: 22-25
1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku
firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu
diri sendiri.
1:23 Sebab jika seorang hanya mendengar
firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang
mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
1:24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah
pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
1:25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang
sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya,
jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh
melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.