Rabu, 06 Maret 2013

Meminta yang Tidak Dapat Habis



Sabtu, 9 Maret 2013
Bacaan Alkitab: 2 Raja-Raja 2:6-15
Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu."” (2 Raj 2:9)


Meminta yang Tidak Dapat Habis


Saya pernah menonton sebuah iklan rokok di televisi, dimana iklan tersebut menggambarkan seseorang yang menemukan botol ajaib, dan kemudian ada jin yang keluar dari dalam botol tersebut. Jin tersebut berkata, “Minta satu permintaan dan aku akan mengabulkan”. Iklan tersebut memang tidak menggambarkan bagaimana jin tersebut memenuhi permintaan, tetapi dari hal tersebut, saya bertanya-tanya, bagaimana jika suatu saat Tuhan berkata demikian kepada kita, “Mintalah kepadaku, dan aku akan memberikannya kepadamu”. Jika demikian, apa yang kita minta kepada Tuhan? Hari ini kita akan belajar dari satu bagian Firman Tuhan, tentang bagaimana cara kita memberikan jawaban jika suatu saat  Tuhan memberikan penawaran istimewa tersebut kepada kita.

Bacaan Alkitab kita hari ini berbicara tentang bagaimana Elia akan diangkat ke surga. Elia (yang saat itu sedang bersama-sama dengan Elisa) berkata kepada Elisa agar ia tinggal di tempatnya sekarang, karena Tuhan menyuruh Elia ke sungai Yordan (ay. 6a). Sebenarnya jika kita membaca ayat-ayat sebelumnya, Elia dan Elisa sudah sama-sama tahu bahwa Elia sebentar lagi akan diangkat ke surga. Oleh karena itu, Elisa tidak mau meninggalkan Elia (ay. 6b). Bersama mereka juga ada 50 orang rombongan nabi, tetapi mereka hanya melihat dari jauh ketika Elia dan Elisa menuju ke sungai Yordan (ay. 7).

Di tepi sungai Yordan, Elia mengambil jubahnya, menggulungnya dan memukulkan ke atas air tersebut, maka air pun terbelah dan mereka bisa menyeberang melewati dasar sungai yang telah kering (ay. 8). Setelah sampai di seberang, Elia menawarkan sesuatu kepada Elisa, yaitu apa yang ia minta dari Elia, sebelum ia terangkat ke surga (ay. 9a). Perhatikan sungguh-sungguh apa jawaban Elisa. Elisa tidak meminta uang atau harta, tetapi ia meminta dua bagian dari roh Elia (ay. 9b). Saya sendiri tidak tahu roh Elia terdiri dari berapa bagian, tetapi mari kita lebih memfokuskan kepada apa yang diminta Elisa, yaitu sebagian dari roh Elia.

Elia pun menyanggupi permintaan Elisa dengan satu syarat, asalkan Elisa dapat melihat Elia terangkat ke surga (ay. 10). Saat itu tiba-tiba datanglah kereta berapi dari surga memisahkan keduanya, dan naiklah Elia dalam angin badai (ay. 11). Untungnya Elisa dapat melihat bagaimana Elia terangkat ke surga (ay. 12). Terlebih, saat itu ternyata jubah Elia pun terjatuh ke tanah. Elisa pun memungut jubah itu dan lalu berjalan kembali ke sungai Yordan (ay. 13). Sesampainya di tepi sungai Yordan, Elisa pun memukulkan jubah Elia ke sungai dan terbelahlah air sungai Yordan sehingga Elisa dapat menyeberang (ay. 14). Saat itu tahulah Elisa dan juga ke-50 orang bahwa memang roh Elia sudah hinggap di diri Elisa (ay. 15).

Apa yang dapat kita pelajari dari hal ini? Perhatikan baik-baik ketika Elia menawarkan satu permintaan kepada Elisa. Elisa menjawab dengan sangat bijaksana. Ia tidak meminta sesuatu yang bisa habis, tetapi ia meminta sesuatu yang tidak dapat habis seumur hidupnya. Ia meminta bagian dari roh Elia, yang tentu saja akan terus ada dalam diri Elisa seumur hidup. Bandingkan jika Elisa hanya meminta uang, tentunya ketika Elia memberi uang, ya sudah, selesai. Uang bisa habis, dan hanya berlaku saat itu saja. Tetapi Elia meminta hal yang tidak akan dapat habis, selama ia hidup.

Ini adalah rahasia ketika suatu saat Tuhan menawarkan satu permintaan kepada kita: Mintalah sesuatu yang tidak dapat habis. Mungkin ada di antara kita yang bertanya, “Apa iya Tuhan mau memberi satu permintaan kepada kita?”. Ternyata dalam Alkitab, selain kisah tentang Elia dan Elisa, Tuhan pun pernah memberikan kesempatan kepada beberapa orang untuk menjawab satu permintaan orang terebut. Mereka adalah Salomo (2 Taw 1:7), dan Bartimeus, pengemis yang buta (Mrk 10:51). Persamaan kedua orang ini adalah bahwa Salomo meminta hikmat dan kebijaksanaan kepada Tuhan, yaitu sesuatu yang akan selalu ada seumur hidupnya (2 Taw 1:8-10), dan oleh karena ia meminta sesuatu yang tidak dapat habis, maka Tuhan pun menambahkan hal-hal yang lain, termasuk harta dan kekayaan (2 Taw 1:11-12). Sementara Bartimeus juga sesuatu yang tidak dapat habis, yaitu meminta agar Tuhan membuat ia bisa melihat (Mrk 10:51). Walaupun demikian, saya melihat jawaban Bartimeus masih agak kurang “pas” jika dibandingkan dengan jawaban Salomo saat itu.

Tetapi sekali lagi saya mau ingatkan, bahwa ketika suatu saat Tuhan menawarkan satu permintaan kepada kita, jawablah dengan bijaksana. Jangan jawab: “Tuhan, saya mau uang satu miliar rupiah”, atau “Tuhan saya mau dapat cowok yang ganteng”. Itu adalah jawaban yang tidak dewasa. Mintalah permintaan yang dewasa di hadapan Tuhan. Tidak mustahil suatu saat Tuhan pun memberikan kesempatan itu kepada kita, dan ketika saat itu datang, semoga kita siap untuk memberikan jawaban yang terbaik seperti Elisa, Salomo, atau Bartimeus, karena kesempatan itu pun mungkin hanya akan datang sekali seumur hidup.


Bacaan Alkitab: 2 Raja-Raja 2:6-15
2:6 Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan." Jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu berjalanlah keduanya.
2:7 Lima puluh orang dari rombongan nabi itu ikut berjalan, tetapi mereka berdiri memandang dari jauh, ketika keduanya berdiri di tepi sungai Yordan.
2:8 Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering.
2:9 Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu."
2:10 Berkatalah Elia: "Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi."
2:11 Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
2:12 Ketika Elisa melihat itu, maka berteriaklah ia: "Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!" Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan.
2:13 Sesudah itu dipungutnya jubah Elia yang telah terjatuh, lalu ia berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi sungai Yordan.
2:14 Ia mengambil jubah Elia yang telah terjatuh itu, dipukulkannya ke atas air itu sambil berseru: "Di manakah TUHAN, Allah Elia?" Ia memukul air itu, lalu terbagi ke sebelah sini dan ke sebelah sana, maka menyeberanglah Elisa.
2:15 Ketika rombongan nabi yang dari Yerikho itu melihat dia dari jauh, mereka berkata: "Roh Elia telah hinggap pada Elisa." Mereka datang menemui dia, lalu sujudlah mereka kepadanya sampai ke tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.