Sabtu, 9 Maret 2013
Bacaan Alkitab: 2 Raja-Raja
2:6-15
“Dan sesudah mereka sampai di seberang,
berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan
kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah
kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu."” (2 Raj 2:9)
Meminta yang
Tidak Dapat Habis
Saya pernah menonton sebuah iklan rokok di
televisi, dimana iklan tersebut menggambarkan seseorang yang menemukan botol
ajaib, dan kemudian ada jin yang keluar dari dalam botol tersebut. Jin tersebut
berkata, “Minta satu permintaan dan aku akan mengabulkan”. Iklan tersebut
memang tidak menggambarkan bagaimana jin tersebut memenuhi permintaan, tetapi
dari hal tersebut, saya bertanya-tanya, bagaimana jika suatu saat Tuhan berkata
demikian kepada kita, “Mintalah kepadaku, dan aku akan memberikannya kepadamu”.
Jika demikian, apa yang kita minta kepada Tuhan? Hari ini kita akan belajar
dari satu bagian Firman Tuhan, tentang bagaimana cara kita memberikan jawaban
jika suatu saat Tuhan memberikan
penawaran istimewa tersebut kepada kita.
Bacaan Alkitab kita hari ini berbicara
tentang bagaimana Elia akan diangkat ke surga. Elia (yang saat itu sedang
bersama-sama dengan Elisa) berkata kepada Elisa agar ia tinggal di tempatnya
sekarang, karena Tuhan menyuruh Elia ke sungai Yordan (ay. 6a). Sebenarnya jika
kita membaca ayat-ayat sebelumnya, Elia dan Elisa sudah sama-sama tahu bahwa
Elia sebentar lagi akan diangkat ke surga. Oleh karena itu, Elisa tidak mau meninggalkan
Elia (ay. 6b). Bersama mereka juga ada 50 orang rombongan nabi, tetapi mereka
hanya melihat dari jauh ketika Elia dan Elisa menuju ke sungai Yordan (ay. 7).
Di tepi sungai Yordan, Elia mengambil
jubahnya, menggulungnya dan memukulkan ke atas air tersebut, maka air pun
terbelah dan mereka bisa menyeberang melewati dasar sungai yang telah kering
(ay. 8). Setelah sampai di seberang, Elia menawarkan sesuatu kepada Elisa,
yaitu apa yang ia minta dari Elia, sebelum ia terangkat ke surga (ay. 9a).
Perhatikan sungguh-sungguh apa jawaban Elisa. Elisa tidak meminta uang atau
harta, tetapi ia meminta dua bagian dari roh Elia (ay. 9b). Saya sendiri tidak
tahu roh Elia terdiri dari berapa bagian, tetapi mari kita lebih memfokuskan
kepada apa yang diminta Elisa, yaitu sebagian dari roh Elia.
Elia pun menyanggupi permintaan Elisa dengan
satu syarat, asalkan Elisa dapat melihat Elia terangkat ke surga (ay. 10). Saat
itu tiba-tiba datanglah kereta berapi dari surga memisahkan keduanya, dan
naiklah Elia dalam angin badai (ay. 11). Untungnya Elisa dapat melihat
bagaimana Elia terangkat ke surga (ay. 12). Terlebih, saat itu ternyata jubah
Elia pun terjatuh ke tanah. Elisa pun memungut jubah itu dan lalu berjalan
kembali ke sungai Yordan (ay. 13). Sesampainya di tepi sungai Yordan, Elisa pun
memukulkan jubah Elia ke sungai dan terbelahlah air sungai Yordan sehingga
Elisa dapat menyeberang (ay. 14). Saat itu tahulah Elisa dan juga ke-50 orang bahwa
memang roh Elia sudah hinggap di diri Elisa (ay. 15).
Apa yang dapat kita pelajari dari hal ini? Perhatikan
baik-baik ketika Elia menawarkan satu permintaan kepada Elisa. Elisa menjawab
dengan sangat bijaksana. Ia tidak meminta sesuatu yang bisa habis, tetapi ia
meminta sesuatu yang tidak dapat habis seumur hidupnya. Ia meminta bagian dari
roh Elia, yang tentu saja akan terus ada dalam diri Elisa seumur hidup.
Bandingkan jika Elisa hanya meminta uang, tentunya ketika Elia memberi uang, ya
sudah, selesai. Uang bisa habis, dan hanya berlaku saat itu saja. Tetapi Elia
meminta hal yang tidak akan dapat habis, selama ia hidup.
Ini adalah rahasia ketika suatu saat Tuhan
menawarkan satu permintaan kepada kita: Mintalah sesuatu yang tidak dapat
habis. Mungkin ada di antara kita yang bertanya, “Apa iya Tuhan mau memberi
satu permintaan kepada kita?”. Ternyata dalam Alkitab, selain kisah tentang Elia
dan Elisa, Tuhan pun pernah memberikan kesempatan kepada beberapa orang untuk
menjawab satu permintaan orang terebut. Mereka adalah Salomo (2 Taw 1:7), dan
Bartimeus, pengemis yang buta (Mrk 10:51). Persamaan kedua orang ini adalah
bahwa Salomo meminta hikmat dan kebijaksanaan kepada Tuhan, yaitu sesuatu yang akan
selalu ada seumur hidupnya (2 Taw 1:8-10), dan oleh karena ia meminta sesuatu
yang tidak dapat habis, maka Tuhan pun menambahkan hal-hal yang lain, termasuk harta
dan kekayaan (2 Taw 1:11-12). Sementara Bartimeus juga sesuatu yang tidak dapat
habis, yaitu meminta agar Tuhan membuat ia bisa melihat (Mrk 10:51). Walaupun
demikian, saya melihat jawaban Bartimeus masih agak kurang “pas” jika
dibandingkan dengan jawaban Salomo saat itu.
Tetapi sekali lagi saya mau ingatkan, bahwa
ketika suatu saat Tuhan menawarkan satu permintaan kepada kita, jawablah dengan
bijaksana. Jangan jawab: “Tuhan, saya mau uang satu miliar rupiah”, atau “Tuhan
saya mau dapat cowok yang ganteng”. Itu adalah jawaban yang tidak dewasa. Mintalah
permintaan yang dewasa di hadapan Tuhan. Tidak mustahil suatu saat Tuhan pun
memberikan kesempatan itu kepada kita, dan ketika saat itu datang, semoga kita
siap untuk memberikan jawaban yang terbaik seperti Elisa, Salomo, atau Bartimeus,
karena kesempatan itu pun mungkin hanya akan datang sekali seumur hidup.
Bacaan Alkitab: 2 Raja-Raja
2:6-15
2:6 Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah
tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan." Jawabnya:
"Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak
akan meninggalkan engkau." Lalu berjalanlah keduanya.
2:7 Lima puluh orang dari rombongan nabi itu
ikut berjalan, tetapi mereka berdiri memandang dari jauh, ketika keduanya
berdiri di tepi sungai Yordan.
2:8 Lalu Elia mengambil jubahnya,
digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah
sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di
tanah yang kering.
2:9 Dan sesudah mereka sampai di seberang,
berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan
kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah
kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu."
2:10 Berkatalah Elia: "Yang kauminta itu
adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan
terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan
terjadi."
2:11 Sedang mereka berjalan terus sambil
berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan
keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
2:12 Ketika Elisa melihat itu, maka
berteriaklah ia: "Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang
berkuda!" Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya pakaiannya
dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan.
2:13 Sesudah itu dipungutnya jubah Elia yang
telah terjatuh, lalu ia berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi sungai
Yordan.
2:14 Ia mengambil jubah Elia yang telah
terjatuh itu, dipukulkannya ke atas air itu sambil berseru: "Di manakah
TUHAN, Allah Elia?" Ia memukul air itu, lalu terbagi ke sebelah sini dan
ke sebelah sana, maka menyeberanglah Elisa.
2:15 Ketika rombongan nabi yang dari Yerikho
itu melihat dia dari jauh, mereka berkata: "Roh Elia telah hinggap pada
Elisa." Mereka datang menemui dia, lalu sujudlah mereka kepadanya sampai
ke tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.