Sabtu, 02 Maret 2013

Paradigma Meminta Kepada Tuhan



Minggu, 3 Maret 2013
Bacaan Alkitab: Yohanes 14:12-14
Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.” (Yoh 14:13)


Paradigma Meminta Kepada Tuhan


Orang Kristen yang sering membaca Firman Tuhan pasti pernah membaca, atau minimal mendengar tentang apa yang disampaikan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya (minus Yudas Iskariot) dalam perjamuan terakhir. Seluruh ajaran Tuhan Yesus tersebut dapat kita baca di Yohanes pasal 14 sampai dengan pasal 17. Kita memang tidak membahas tentang keseluruhan empat pasal tersebut, tetapi kita akan meliha bahwa dalam empat pasal tersebut terkandung suatu paradigma yang luar biasa tentang bagaimana kita boleh meminta kepada Tuhan.

Paradigma pertama terkandung dalam tiga ayat di Yohanes pasal 14. Ini adalah dasar yang harus kita pahami sebelum kita meminta, yaitu percaya kepada Tuhan Yesus (ay. 12a). Mengapa demikian? Karena jika kita saja tidak percaya kepada Tuhan Yesus, bagaimana kita mau meminta kepadaNya? Justru ketika kita percaya kepada Yesus, maka Tuhan akan membuat kita  mampu melakukan perkara-perkara yang besar (ay. 12b).

Paradigma pertama dalam meminta kepada Tuhan, adalah agar kita meminta di dalam nama Tuhan Yesus, dan dengan tujuan agar Allah Bapa dipermuliakan (ay. 13). Ini adalah paradigma pertama, yaitu meminta kepada Tuhan bukan agar nama kita sendiri yang dipermuliakan, tetapi agar nama Tuhan yang dipermuliakan. Jika kita hanya meminta untuk diri kita sendiri, itu sudah salah. Karena apapun yang kita lakukan, termasuk apapun yang kita minta, semua itu harus didasarkan pada motivasi yang benar. Bagaimana cara meminta yang benar kepada Tuhan, adalah dengan meminta dalam nama Tuhan Yesus (ay. 14). Ini bukan hanya berarti setiap kali kita berdoa dan mengucapkan “Dalam nama Tuhan Yesus” maka semua akan dijawab Tuhan, tetapi ketika kita meminta di dalam nama Tuhan Yesus, maka permintaan kita harus kita sesuaikan dengan keinginan Tuhan sendiri. Contohlah Tuhan Yesus yang  tidak memaksakan kehendakNya kepada Bapa ketika Ia berdoa di Taman Getsemani (Mat 26:39).

Paradigma kedua dalam meminta kepada Tuhan, adalah agar kita tinggal di dalam Tuhan dan meminta agar kita berbuah banyak (Yoh 15:5-8 & 16). Ini pun hampir mirip dengan paradigma pertama di dalam pasal 14 di atas. Tinggal di dalam Tuhan berarti kita terus menerus ada di dekat Tuhan, bukan hari ini ada di dekat Tuhan, kemudian besok pergi dari Tuhan, atau hari Minggu kita mencari Tuhan lalu enam hari yang lain kita meninggalkan Tuhan. Kita harus tetap tinggal di dalam Tuhan, karena Tuhan adalah pokok anggur dan kita adalah ranting-rantingnya. Ketika kita mau tinggal di dalam Tuhan, maka kita pun akan menyatu dengan Tuhan dan berbuah banyak. Ketika kita meminta pun, kita tidak akan meminta sesuatu yang tidak berasal dari Tuhan, melainkan apa yang  Tuhan kehendaki, itulah yang kita minta.

Paradigma ketiga dalam meminta kepada Tuhan, adalah agar kita meminta agar kita bersukacita (Yoh 16:23-24). Ketika kita meminta, kita harus meminta di dalam sukacita, dan supaya kita bersukacita. Artinya adalah kita tidak meminta dengan bersungut-sungut tetapi juga dengan hati yang bersukacita, karena kita tahu bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang begitu mengasihi kita. Di sisi lain, Tuhan rindu menjawab doa kita agar kita bersukacita di dalam Tuhan. Bukan berarti bahwa Tuhan akan memberikan 100% apa yang kita minta, karena seringkali dengan keterbatasan sudut pandang kita, kita justru meminta “batu” dan “ular” kepada Tuhan, ketika sebenarnya Tuhan mau memberikan “roti” dan “ikan” kepada kita (Mat 7:9-10). Justru ketika Tuhan tidak memberikan apa yang kita minta, berarti Tuhan ingin kita mengubah permintaan kita, karena Tuhan sudah menyiapkan sesuatu yang jauh lebih baik bagi kita.

Ketiga paradigma ini harus kita pahami sungguh-sungguh karena saling terkait satu sama lain. Meminta kepada Tuhan bukan meminta dengan sembarangan dan untuk memuaskan hawa nafsu kita (Yak 4:3). Kita harus meminta dalam kebenaran Firman Tuhan, bukan hanya sekedar karena kita menginginkan sesuatu. Jika sesuatu yang kita minta itu bertentangan dengan kebenaran Firman Tuhan, kita harus siap merevisi permintaan kita, karena Tuhan itu bukan jin botol yang selalu mengabulkan permintaan kita. Justru yang lebih penting adalah bagaimana permintaan kita bisa selaras dengan kehendak Tuhan. Ketika itu sudah terjadi, maka Tuhan pasti akan menjawab dan mengabulkan permintaan kita.


Bacaan Alkitab: Yohanes 14:12-14
14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.