Senin, 18 Maret 2013

Ketika Firman Tuhan Berbeda dengan Kenyataan



Rabu, 20 Maret 2013
Bacaan Alkitab: Hakim-Hakim 6:11-16
Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian.” (Hak 6:11)


Ketika Firman Tuhan Berbeda dengan Kenyataan


Kita tentu pernah membaca, atau minimal mendengar kisah tentang Gideon dalam Alkitab, yaitu bagaimana Gideon memimpin 300 orang Israel untuk melawan orang Midian yang jumlah jauh lebih banyak. Hanya dengan bersenjatakan obor, sangkakala, dan buyung kosong, 300 orang tersebut dapat meluluhlantakkan orang Midian yang jumlahnya berlipat-lipat kali banyaknya. Tentu mungkin ada di antara kita yang mengira bahwa Gideon adalah orang yang kuat, yang berani, yang gagah perkasa, sehingga dapat memimpin orang Israel dan membebaskan mereka dari penjajahan orang Midian.

Akan tetapi, benarkah demikian? Mari kita membaca bacaan Alkitab kita hari ini yang menceritakan tentang masa lalu Gideon, yaitu sebelum ia menjadi pahlawan dan hakim bagi orang Israel. Alkitab mengtatakan bahwa ketika bangsa Israel berseru-seru kepada Tuhan karena orang Midian, maka Malaikat TUHAN pun datang kepada Gideon (ay. 11a). Dimana Gideon berada dan apa yang sedang Gideon lakukan saat Malaikat TUHAN datang kepadanya?. Alkitab mengatakan bahwa saat itu Gideon, anak Yoas, sedang mengirik gandum di dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi dari orang Midian (ay. 11b).

Saat itu Gideon adalah sama dengan orang Israel kebanyakan, malah mungkin Gideon adalah seorang pengecut, yang karena ketakutan kepada orang Midian, hingga ia pun mengirik gandum bukan di tempat pengirikan gandum, melainkan di tempat pemerasan anggur agar orang Midian tidak dapat mengetahuinya. Namun demikian, Malaikat TUHAN tetap menampakkan diri kepadanya dan berfirman, “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani” (ay. 12).

Apa Tuhan tidak salah menggunakan kata-kata di atas? Apa Tuhan tidak salah menyebut Gideon dengan sebutan “pahlawan yang gagah berani”? Padahal saat itu Gideon sedang bersembunyi dari orang Midian? Bahkan Gideon sendiri menjawab dengan nada pesimis, “Jika TUHAN menyertai kami, memgapa semua ini menimpa kami?” (ay. 13a). Gideon membandingkan bagaimana dahulu TUHAN membawa orang Israel keluar dari Mesir hingga tiba di Kanaan, tetapi saat ini justru mereka dijajah orang Midian di tanah Kanaan (ay. 13b).

Tuhan kemudian berfirman kepada Gideon agar ia pergi dan menyelamatkan orang Israel dengan kekuatannya (ay. 14a). Gideon yang mungkin merasa bahwa dirinya bukan siapa-siapa dan tidak punya kemampuan apapun lalu menghindar dengan alasan bahwa ia tidak mempunyai apa-apa untuk menyelamatkan orang Israel, bahkan kaumnya adalah kaum yang paling kecil dan Gideon pun saat itu adalah orang yang paling muda dari kaum keluarganya (ay. 15). Gideon tetap mengelak dengan memberikan alasan-alasan. Tetapi Tuhan tetap pada kemauannya menunjuk Gideon untuk menyelamatkan orang Israel. Dan jika kita membaca ayat-ayat selanjutnya, kita melihat bagaimana Tuhan tetap memakai Gideon untuk menyelamatkan orang Israel. Ini karena Tuhan sendiri yang telah mengutus Gideon (ay. 14b)

Awalnya memang Firman Tuhan yang disampaikan itu sangat jauh berbeda bahkan sangat berlawanan dengan kondisi Gideon. Firman Tuhan yang disampaikan itu sangat berbeda dengan kenyataan Gideon. Akan tetapi, syukurlah bahwa Gideon (walaupun awalnya agak “ngeyel”) akhirnya berserah kepada kehendak Tuhan dan ia pun dipakai Tuhan sebagai pembebas bangsa Israel.

Mungkin saat ini kita juga berada dalam kondisi seperti Gideon. Tuhan menyatakan FirmanNya kepada kita (entah melalui Alkitab yang kita baca, atau dari hamba Tuhan yang menyampaikan Firman Tuhan), tetapi Firman yang disampaikan itu sangat jauh berbeda dengan kenyataan yang kita hadapi. Apa yang harus kita lakukan? Apakah kita memilih untuk tidak percaya kepada Firman Tuhan, atau kita memilih untuk percaya sepenuhnya kepada Firman Tuhan?

Ingat bahwa ketika Tuhan menyampaikan FirmanNya, walaupun seakan-akan Firman Tuhan itu sangat mustahil untuk terjadi (jika kita melihat dengan sudut pandang manusia), akan  tetapi bagi Tuhan itu tidak ada hal yang mustahil (Luk 1:37). Sama seperti Tuhan  telah  menolong Gideon, demikianlah Tuhan juga akan menolong kita, sehingga FirmanNya pun digenapi di dalam kehidupan kita. Syaratnya hanya sederhana: percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan kepada FirmanNya, dan jangan takut melangkah sesuai Firman Tuhan, karena Tuhanlah yang menyertai kita, sehingga kita  pun akan mampu melakukan perkara-perkara besar yang membawa kemenangan (ay. 16).



Bacaan Alkitab: Hakim-Hakim 6:11-16
6:11 Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian.
6:12 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."
6:13 Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian."
6:14 Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!"
6:15 Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku."
6:16 Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.