Selasa, 26 Februari 2013
Bacaan Alkitab: 1 Timotius 4:8-10
“Latihan badani terbatas gunanya, tetapi
ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup
ini maupun untuk hidup yang akan datang.” (1 Tim 4:8)
Latihan Badani
atau Latihan Rohani?
Hari Minggu pagi pada umumnya menjadi
satu-satunya waktu dimana kebanyakan orang bisa berolahraga pada pagi hari
dengan udara yang segar. Di kota-kota besar seperti Jakarta misalnya, banyak
orang berolahraga di taman-taman kota. Bahkan banyak kota besar juga
menyelenggarakan acara car free day sehingga
masyarakat bisa berolahraga di jalan-jalan protokol. Bahkan di kota-kota kecil
atau di desa sekalipun, hari Minggu pagi digunakan untuk senam bersama di
beberapa tempat.
Menjadi pertanyaan bagi kita orang Kristen,
apakah kita harus ikut acara olahraga seperti itu pada hari Minggu, sementara
kita juga memiliki kewajiban untuk beribadah kepada Tuhan? Mungkin ada yang
berpendapat bahwa kita bisa melakukan dua-duanya sekaligus, dalam artian pada
pagi hari kita berolahraga dahulu baru pergi ke gereja pada siang atau malam
harinya, atau kita ke gereja dulu pagi-pagi kemudian kita baru berolahraga.
Benarkah demikian?
Bacaan Alkitab kita hari ini berbicara
tentang latihan badani dan latihan rohani. Latihan badani, seperti senam,
olahraga, fitness, bukannya tidak
penting. Hal itu penting juga untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Bukankan
tubuh kita ini juga adalah Bait Allah (1 Kor 6:19) dan kita harus
mempersembahkan tubuh yang terbaik ini kepada Tuhan (Rm 12:1)? Akan tetapi
Alkitab juga mengatakan bahwa latihan badani itu terbatas gunanya (ay. 8a).
Mengapa terbatas? Karena tubuh jasmani kita ini hanya tubuh sementara yaitu
tubuh selama kita hidup di dunia ini. Oleh karena itu kita pun tidak hanya
perlu melatih tubuh jasmani kita, tetapi melatih tubuh rohani kita, yaitu
dengan cara melatih ibadah kita kepada Tuhan.
Alkitab mengatakan bahwa ibadah itu berguna,
tidak hanya di dunia ini, tetapi nanti ketika kita berada di dalam surga yang
kekal (ay. 8b). Ingat bahwa di surga nanti kita hanya akan memuji dan menyembah
Tuhan sepanjang waktu. Jika demikian, bukankah kita juga harus melatih diri
kita beribadah? Jangan sampai kita justru merasa tidak nyaman ketika nanti kita
ada di dalam surga. Lebih baik kita saat ini berusaha dan berjuang agar kita
bisa memiliki ibadah yang berkenan kepada Tuhan (ay. 10). Di dunia inilah kita
harus belajar bagaimana kita beribadah dengan cara yang benar kepada Tuhan,
termasuk bagaimana prioritas kita pada hari Minggu, apakah kita lebih memilih latihan badani atau latihan
rohani (baca: beribadah kepada Tuhan)?
Alkitab sudah dengan sangat jelas
memerintahkan kepada kita untuk menjaga kekudusan hari Sabat alias hari Minggu.
Usahakan hari Minggu sebagai hari kita untuk beribadah kepada Tuhan. Hari
Minggu haruslah menjadi hari perhentian kita, yaitu berhenti dari segala
kesibukan kita yang biasa, dan membuat pikiran dan hati kita fokus kepada
Tuhan. Ini bukan main-main. Perkataan ini adalah perkataan yang benar dan patut
diterima (ay. 9). Berolahraga memang baik. Akan tetapi daripada memilih untuk
berolahraga di hari Minggu (dengan alasan udara lebih segar karena kendaraan
sedikit, atau karena hari Senin sampai Sabtu kita bekerja dan hanya libur di
hari Minggu), lebih baik kita beribadah kepada Tuhan di hari Minggu.
Prioritaskan Tuhan di atas segala-galanya, karena Tuhan adalah Tuhan pencipta
kita. Ia sanggup memberikan kesehatan kepada kita, ketika kita mengutamakan
latihan rohani kita daripada latihan badani kita.
Bacaan Alkitab: 1 Timotius 4:8-10
4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi
ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup
ini maupun untuk hidup yang akan datang.
4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima
sepenuhnya.
4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan
berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup,
Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.