Jumat, 15 Maret 2013

Ketika Tuhan Tidak Berbicara Langsung



Selasa, 19 Maret 2013
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 10:9-16
Ia [Petrus] merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi. Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.” (Kis 10:10-11)


Ketika Tuhan Tidak Berbicara Langsung


Jika kita boleh memilih, kita pasti akan lebih suka andaikata Tuhan langsung mengutarakan maksud Tuhan kepada kita dengan jelas dan gamblang. Masalahnya, Tuhan seringkali (dan hampir selalu) tidak memakai cara tersebut untuk mengutarakan maksudNya kepada kita. Ketika Tuhan ingin kita menjadi orang yang sabar misalnya, Tuhan tidak langsung berkata kepada kita, “Hari ini kamu harus lebih sabar”, tetapi Tuhan akan mengirimkan banyak orang-orang yang menyebalkan di sekeliling kita, sehingga kita merasa kesal akan mereka. Tetapi justru jika kita bisa mengerti maksud  Tuhan, kita akan belajar menjadi sabar.

Bahkan kepada orang sekelas Petrus, yang merupakan salah satu murid Yesus yang paling terkenal, Tuhan pun  tidak berbicara langsung kepada Petrus. Saat Petrus sedang naik ke atas rumah untuk berdoa (ay. 9), saat itu Tuhan meliputi roh Petrus dengan kuasa ilahi (ay. 10). Tuhan memberi penglihatan kepada Petrus, yaitu suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya dan diturunkan ke tanah (ay. 11). Di dalam kain itu terdapat berbagai binatang yang tidak halal (ay. 12). Lalu Tuhan berfirman: “Bangunlah Petrus, sembelihlah dan makanlah” (ay. 13). Petrus pun menolak karena menurut hukum Taurat binatang-binatang tersebut memang tidak halal dan tidak boleh dimakan oleh bangsa Yahudi (ay. 13). Saat itu akhirnya Tuhan berkata, “apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram”, dan kejadian tersebut terulang hingga tiga kali (ay. 14).

Jika kita membaca ayat sebelum dan sesudahnya, kita akan mengerti bahwa sebenarnya Tuhan itu menginginkan Paulus datang ke rumah Kornelius, memberitakan kabar baik kepada Kornelius dan keluarganya sehingga Firman Tuhan juga tersebar ke bangsa-bangsa lain selain bangsa Yahudi. Pada masa itu, bangsa Yahudi sangat memegang teguh adat mereka sehingga mereka pun tidak bergaul dengan bangsa-bangsa non Yahudi. Tetapi Tuhan ingin agar orang percaya tidak membeda-bedakan orang lain dari suku bangsa mereka.

Sebenarnya, saya pun berpikir, andai Tuhan langsung berfirman kepada Petrus: “Petrus, kamu harus memberitakan Injil kepada orang-orang non Yahudi. Pertama kepada Kornelius dan keluarganya, dan seterusnya...”, apakah Petrus tidak akan mau melakukannya? Pasti Petrus mau melakukannya. Akan tetapi, Tuhan memakai bahasa tidak langsung kepada Petrus agar ia mau datang ke rumah Kornelius. Petrus ini adalah salah satu dari kedua belas murid Tuhan Yesus. Apa Tuhan tidak bisa mengucapkan maksudNya dengan bahasa yang langsung dan terus terang?

Jawabannya: Bisa saja Tuhan langsung berfirman kepada Petrus. Tetapi dalam kebanyakan peristiwa, Tuhan lebih memilih untuk tidak berbicara langsung kepada anak-anakNya, tetapi melalui peristiwa dan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan kita. Tuhan ingin membentuk mental anak-anakNya agar mereka juga menjadi dewasa. Bukan seperti anak-anak yang harus diajar dengan cara anak-anak yaitu diperintah secara langsung. Tuhan ingin membentuk kita agar kita juga bisa peka dan menemukan kehendak Tuhan dalam masalah yang kita alami. Jika Tuhan saja tidak berbicara langsung kepada Petrus, salah satu murid yang dikasihiNya, apalagi kita? Adalah anugerah jika Tuhan berkenan berbicara langsung kepada kita. Akan tetapi, jika tidak pun, itu bukan berarti Tuhan tidak sayang kepada kita, tetapi Tuhan tetap ingin menunjukkan maksudNya kepada kita dengan cara lain.


Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 10:9-16
10:9 Keesokan harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul dua belas tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa.
10:10 Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi.
10:11 Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.
10:12 Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung.
10:13 Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"
10:14 Tetapi Petrus menjawab: "Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir."
10:15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."
10:16 Hal ini terjadi sampai tiga kali dan segera sesudah itu terangkatlah benda itu ke langit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.